Vendor Smartphone Tiongkok Mulai Menggurita

Hal ini bisa dilihat dengan pencapaian Lenovo Group dan Huawei Technologies di pasar global.

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Agu 2014, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2014, 16:00 WIB
Lenovo Banjiri Tahun Ini dengan 60 Model Smartphone
Lenovo (Foto: Mashable)

Liputan6.com, Produsen smartphone Tiongkok kian mengokohkan kehadirannya di pasar dunia. Hal ini bisa dilihat dengan pencapaian Lenovo Group dan Huawei Technologies di pasar global.

Menurut International Data Corporation (IDC), masing-masing pengapalan produk kedua perusahaan pada kuartal II/2014 tumbuh 39 dan 95 persen. Demikian dilaporkan The Wall Street Journal, yang dikutip Jumat (22/8/2014).

Vendor smartphone Tiongkok yang lain juga mulai melakuan ekspansi ke luar negeri. Salah satunya Coolpad. Menurut salah satu eksekutif perusahaan yang berbasis di Shenzhen ini, pihaknya akan menggelontorkan jutaan dolar pada 2014 untuk mempromosikan mereknya di Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Serikat (AS).

Diungkapkan analis BNP Paribas, Peter Yu, salah satu faktor ekspansi vendor Negeri Tirai Bambu ke global karena jenuhnya pasar dalam negeri. "Pasar smartphone Tiongkok semakin jenuh. Jika Anda ingin tetap tumbuh, Anda harus melihat ke luar," jelas Yu.

Namun menurut Yu, tidak semua vendor Tiongkok berekspansi ke luar negeri. Perusahaan seperti Lenovo dan Huawei memiliki sumber daya finansial yang cukup untuk pemasaran dan jalur distribusi. Sedangkan pemain lain dengan sumber daya terbatas, seperti Coolpad dan Xiaomi, mungkin akan menghadapi tantangan lebih besar.

Salah satunya adalah soal hak paten. Sejumlah perusahaan Tiongkok yang tidak memiliki hak paten internasional cukup kuat bisa menghadapi tantangan hukum. "Di Tiongkok, mereka tidak perlu khawatir tentang tuntukan hukum paten," kata Yu.

Lebih lanjut, mengutip data IDC, pengapalan smartphone di Tiongkok antara 2011 dan 2013 hampir mencapai empat kali lipat. Kini tingkat pertumbuhan tahunan diprediksi melambat. Di sisi lain, penjualan smartphone meningkat tajam di pasar berkembang seperti India, Asia Tenggara, dan Amerika Latin, karena banyak konsumen beralih dari feature phone ke smartphone.

Menurut IDC, 89 persen dari total ponsel yang dikapalkan di Tiongkok pada semester pertama tahun ini adalah smartphone. Di India, smartphone hanya berkontribusi sebesar 28 persen dari total pengapalan ponsel dalam periode yang sama.

Analis IDC, Kiranjeet Kaus, mengungkapkan bahwa ekspansi ke luar negeri bagi vendor Tiongkok adalah upaya untuk menjaga pertumbuhan mereka dan untuk menghasilkan bisnis yang menguntungkan. "Kompetisi harga di Tiongkok terlalu kuat," tutur Kaur.

Senada Chief Executive Officer (CEO) Lenovo, Yang Yuanqing, menggambarkan Tiongkok sebagai pasar smartphone paling kompetitif di dunia. "Pemain lokal sudah terlalu banyak, dan beberapa diantaranya tidak logis dalam berbisnis. Mereka tidak ingin menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek," tutur Yang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya