NSA Intai Aktivitas Cyber Kelompok Militan ISIS

Lembaga keamanan rahasia AS, NSA tak mau kalah langkah menjaga keamanan cyber dari serangan Islamic State

oleh Denny Mahardy diperbarui 18 Sep 2014, 08:29 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2014, 08:29 WIB
Video ISIS Penggal Kepala David Haines Beredar di Internet
Foto: ISIS Penggal Kepala David Haines (mirror.co.uk)

Liputan6.com, Kehadiran kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dianggap sebagai wabah terorisme baru bagi Amerikat Serikat. Negara yang menyatakan diri sebagai 'Polisi Dunia' itu mengaku tengah memantau kemampuan cyber organisasi yang mengancamnya tersebut.

Kepala Badan Keamanan Nasional (NSA) menyatakan strategi pihaknya untuk melawan organisasi militan Islamic State. NSA menyatakan diri perlu mewaspadai organisasi ekstrim tersebut dengan memantau semua aktivitasnya secara detil termasuk aktivitas digital di dunia maya.

Namun, ketika ditanya soal kemungkinan apakah ada kemungkinan kelompok Muslim Sunni menyerang fasilitas cyber Amerika Serikat, Laksamana Michael Rogers mengaku tak bisa mengungkap secara spesifik kemampuan teknis organisasi yang sedang dipantaunya.

"Kita perlu berasumsi bahwa akan ada dimensi cyber yang semakin meningkat di hampir semua skenario yang mungkin kita hadapi," ungkap Rogers di acara konferensi cybersecurity di Washington, Amerika Serikat seperti dilansir Reuters.

Rogers juga melihat organisasi itu sangat agresif dalam penggunaan media, penggunaan teknologi ataupun internet. Mereka telah memanfaatkan sosial media untuk menebar teror ketika mengeksekusi orang-orang yang dianggapnya sebagai lawan.

"Counterterrorism jelas tak berbeda. Secara jelas, ISIS telah sangat agresif dalam penggunaan media, dalam penggunaan teknologi, dalam penggunaan internet. Ini sesuatu yang saya sedang tonton," ungkapnya menyebut akronim organisasi targetnya secara gamblang.

NSA tengah berusaha untuk mendapatkan dukungan dari anggota kongres untuk memerangi organisasi ISIS yang dianggap sebagai teroris. Lembaga keamananan nasional itu sebenarnya telah mendapat dukungan yang cukup besar dari lini tentara cyber.

Disebutkan, AS Cyber Comman yang dipimpin Rogers telah mendapatkan jumlah yang tumbuh secara signifikan. Bahkan, tim tentara cyber AS ditargetkan mencapai jumlah 6.200 orang yang bertugas mendeteksi dan menangkis semua ancaman cyber bagi pemerintah, bisnis dan industri negaranya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya