Liputan6.com, Meksiko - Kartel atau mafia narkoba asal Meksiko kembali berulah. Dilaporkan bahwa kelompok kejatahan teroganisir itu telah membunuh seorang aktivis wanita yang bertindak sebagai motor kampanye anti mafia di media sosial.
Aktivis wanita tersebut diketahui bernama Maria del Rosario Fuentes Rubio. Ia menyamarkan identitas aslinya dengan menggunakan akun Twitter @Miut3. Beberapa tahun belakangan ini, akun @Miut3 rutin melaporkan berbagai aksi kejahatan yang dilakukan kelompok-kelompok kartel narkoba di Meksiko.
Akun @Miut3 juga diketahui sebagai administrator dari situs jurnalistik warga yang sangat berpengaruh di Meksiko bernama Valor por Tamaulipas. Ia  memiliki sekitar 510 ribu penggemar di Facebook dan lebih dari 100 ribu followers di Twitter.
Namun sayang, kegiatan kampanye anti mafia yang dijalankan oleh Maria berujung malapetaka bagi dirinya. Di awal Oktober kemarin, akun @Miut3 dikabarkan mendapat sejumlah ancaman serius. Dan puncaknya pada tanggal 16 Oktober, akun @Miut3 berkicau cukup aneh dan mencurigakan.
@Miut3 berkicau, "Teman-teman dan keluarga, nama asli saya adalah Maria Del Rosario Fuentes Rubio, aku seorang dokter dan hari ini hidupku telah berakhir."
Tentunya kicauan Maria membuat banyak pengikutnya terkejut. Tak selang berapa lama @Miut3 kembali berkicau, "Segera tutup akun Anda, jangan mempertaruhkan nyawa keluarga seperti yang telah aku lakukan. Aku minta maaf."
Setelah itu, akun @Miut3 mem-posting sebuah foto mengerikan, yakni jasad Maria del Rosario Fuentes Rubio.
Maria diyakini telah diculik dan dibunuh oleh kelompok kartel narkoba yang merasa terganggu dengan kampanyenya. Akun Twitter @Miut3 juga dipastikan telah dikuasai oleh kelompok mafia dan melakukan tindakan keji dengan mem-posting foto jasad Maria agar orang-orang merasa ketakutan.