Frekuensi Sama, Pelanggan Bakrie Telecom Tak Pindah ke Smartfren

Pemerintah menyepakati untuk memberikan hak penggunaan frekuensi yang sebelumnya dimiliki PT Bakrie Telecom Tbk ke PT Smartfren Telecom Tbk.

oleh Denny Mahardy diperbarui 24 Feb 2015, 20:00 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2015, 20:00 WIB
Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren
Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren (Denny Mahardy/ liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyepakati untuk memberikan hak penggunaan frekuensi yang sebelumnya dimiliki PT Bakrie Telecom Tbk ke PT Smartfren Telecom Tbk. Penyatuan spektrum kedua perusahaan telekomunikasi itu diklaim sedang dilakukan secara bertahap oleh Smartfren.

"Proses perpindahan pelanggan dari Bakrie Telecomm ke jaringan kita sedang berjalan. Sebagian sudah pindah dan masih kita lanjutkan proses perpindahannya sampai selesai semua," ungkap Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren di Jakarta.

Keputusan memindahkan hak pengelolaan frekuensi dari Bakrie Telecom ke Smartfren memang akan membuat operator CDMA 'hijau' itu tak lagi memiliki frekuensi. Namun, perusahaan itu masih bisa bertindak sebagai penyedia layanan komunikasi karena telah memiliki izin penyediaan layanan dari pemerintah.

Lebih lanjut, Djoko memaparkan meskipun frekuensi Bakrie Telecom dikelola Smartfren, pelanggan yang sebelumnya berada dalam layanan anak usaha Bakrie Group itu tak serta-merta menjadi pelanggan layanan telekomunikasi yang digelar Smartfren.

"Pelanggannya tetap jadi milik Bakrie Telecom. Kita hanya kelola frekuensinya, tapi layanan komunikasinya masih diurusi oleh mereka kok. Pelanggannya gak ikut pindah, jadi soal tarif paket dan lain-lain masih dikelola Bakrie Telecom," jelas Djoko.

Bakrie Telecom diketahui memiliki lebih dari 11 juta pelanggan pengguna layanan telekomunikasinya di seluruh Indonesia. Sebagian besar pelanggan Bakrie Telecom tersebut berada di sekitar Pulau Jawa dengan teknologi komunikasi CDMA.

(den/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya