Uber Akuisisi Startup Pemetaan deCarta

Uber mengakuisisi startup pencarian dan pemetaan bernama deCarta. Akuisisi ini termasuk untuk teknologi dan para staf startup tersebut.

oleh Andina Librianty diperbarui 05 Mar 2015, 15:02 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2015, 15:02 WIB
Layanan Terancam Diblokir, Taksi Uber Masih Berkeliaran
Aplikasi Uber (iMore)

Liputan6.com, Jakarta - Uber mengakuisisi startup pencarian dan pemetaan bernama deCarta. Akuisisi ini termasuk untuk teknologi dan para staf startup tersebut. 

Laman Mashable yang dikutip Kamis (5/3/2015) melansir, deCarta adalah sebuah startup yang berbasis di San Jose, California, Amerika Serikat (AS). Didirikan pada 1996, startup ini memiliki platform software yang fokus pada fitur berbasis lokasi, termasuk pemetaan, pencarian lokal dan navigasi turn-by-turn.

"Banyak fungsional yang membuat aplikasi Uber sangat handal, terjangkau dan mulus, berbasis pada teknologi pemetaan. Dengan akuisisi deCarta, kami akan terus menyempurnakan produk dan layanan kami yang mengandalkan peta, sehingga membuat Uber semakin lebih baik bagi para pengguna," ungkap juru bicara Uber.

Melalui akuisisi ini, 30 dari 40 karyawan deCarta akan tetap berada di dalam startup tersebut, termasuk sang CEO dan President Kim Fennell.

Selain itu, deCarta akan beroperasi sebagai anak usaha Uber, tapi tetap menggunakan nama 'deCarta'. Sedangkan untuk software pemetaan hanya akan digunakan di intenal. Adapun nilai akuisisi tidak diketahui.

Merger dan akuisisi sebenarnya bukan lah menjadi fokus Uber saat ini. Uber kini tengah agresif melakukan ekspansi global. Salah satunya pada Februari 2015, perusahaan mengumumkan kerjasama dengan Starwood Hotel and Resorts.

(din/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya