Dikabarkan Bakal Adopsi Windows 10, Ini Tanggapan Xiaomi

Xiaomi menegaskan bahwa pihaknya tidak secara resmi bekerjasama dengan Microsoft.

oleh Adhi Maulana diperbarui 20 Mar 2015, 11:53 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2015, 11:53 WIB
Meluncur Resmi, Xiaomi Diklaim Smartphone Tercepat di Dunia
Xiaomi mengumumkan secara resmi smartphone Mi4 yang menjadi andalan anyar perusahaannya

Liputan6.com, Jakarta - Sebelumnya telah diwartakan bahwa Microsoft telah menjalin kerjasama dengan Xiaomi untuk menguji Windows 10. Rencananya, khusus untuk pengguna smartphone Xiaomi Mi4 di Tiongkok akan mendapat keistimewaan mencicipi Windows 10.

"Pengguna Xiaomi Mi4 akan menerima kemampuan untuk melakukan flash ponsel mereka dengan OS baru Windows 10 dan memberikan masukan atas pengalaman penggunaannya. Ketersediaan akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang," tulis pihak Microsoft di blog resmi mereka seperti yang dikutip dari laman The Next Web.

Menanggapi hal ini, pihak Xiaomi melalui keterangan resminya yang diterima tim Tekno Liputan6.com menegaskan bahwa pihaknya tidak secara resmi bekerjasama dengan Microsoft. Pihak Microsoft sebenarnya hanya bekerjasama dengan komunitas fans Xiaomi di Tiongkok, bukan dengan Xiaomi sebagai sebuah perusahaan.

"Ini merupakan sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Microsoft yang bekerja bersama dengan sejumlah penggemar dan pengguna Xiaomi di China. Microsoft akan menyediakan sebuah ROM khusus bagi para pengguna Mi 4 yang telah terbiasa dengan custom ROM. Ini bukanlah pengumuman kerjasama komersil dan Xiaomi akan tetap menggunakan sistem operasi Android sebagai platform utama dari MIUI," tulis pihak Xiaomi.

Ini artinya, Microsoft menjalin kerjasama dengan kelompok fans Xiaomi yang menggunakan handset Mi4 dan sudah tak asing lagi dengan penggunaan fasilitas custom ROM, atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan proses 'rooting'. Sementara pihak Xiaomi sendiri akan tetap mengadopsi sistem operasi Android besutan Google pada  jajaran produknya secara default.

Sebuah perangkat Android yang bersifat open platform pada dasarnya memang membebaskan penggunanya untuk melakukan optimalisasi perangkat sesuai dengan keinginan masing-masing. Namun begitu, resiko ditanggung sendiri oleh para pengguna.

(dhi/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya