Qualcomm Ajak Wanita Indonesia Berbisnis via Smartphone

Qualcomm mendorong wanita Indonesia untuk berwirausaha memanfaatkan akses internet dan aplikasi di perangkat mobile.

oleh Adhi Maulana diperbarui 28 Apr 2015, 14:15 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2015, 14:15 WIB
Qualcomm Ajak Wanita Indonesia Berbisnis via Smartphone
Qualcomm mendorong wanita Indonesia untuk berwirausaha memanfaatkan akses internet dan aplikasi di perangkat mobile.

Liputan6.com, Jakarta - Qualcomm, produsen semi konduktor (chip prosesor) mobile asal Amerika Serikat (AS) meluncurkan sebuah proyek pengembangan ekosistem teknologi nirkabel, yakni Qualcomm Wireless Reach.

Program ini merupakan sebuah inisiatif strategis yang bertujuan menunjang perbaikan kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu di berbagai penjuru dunia, melalui koneksi internet di perangkat mobile. Sampai saat ini, program Qualcomm Wireless Reach telah menjalankan lebih dari 100 proyek di 40 negara, termasuk Indonesia.

Menurut keterangan Director Goverment Affairs Souteast Asia & Pacific Qualcomm, Nies Purwati, di Indonesia, khususnya Jakarta, golongan masyarakat kurang mampu didominasi oleh kaum wanita. Maka dari itu, kini Qualcomm dan pemerintah fokus mendorong para wanita untuk mengakses internet di perangkat mobile dan memanfaatkannya guna meningkatkan taraf kehidupan.

Sebagai perpanjangan tangan Qualcomm di Tanah Air, Grameen Foundation telah mengembangkan dua inisiatif berbasis mobile di Indonesia, yakni program Mobile Microfrachising dan Application Lanoratory. Kedua program tersebut dapat diakses melalui Ruma.co.id, perusahaan sosial-lokal yang memiliki jaringan pengusaha wanita mandiri.

"Kami bersama rekanan menyediakan aplikasi untuk smartphone Android dan mengajarkan mereka (para wanita kurang mampu) untuk menggunakannya. Aplikasi tersebut dapat digunakan untuk menjalankan usaha jasa berbagai macam jenis pembayaran. Mulai dari pulsa, listrik, dan lain-lain," ujar Nies di acara seminar Unlocking the Potential: Building Innovative Indonesia, yang berlangsung Selasa (28/4/2015), di Hotel Indonesia - Jakarta.

Nies mengutarakan bahwa program ini sudah berjalan sejak 2013 lalu dan telah memiliki sekitar 15.000 member di wilayah Jabodetabek. "Sekarang mungkin sudah lebih jauh berkembang. Karena kini programnya sudah berjalan mandiri," papar Nies.

Ia melanjutkan, "Sekarang kami juga intens saling berbagi informasi dengan pemerintah untuk melihat program apalagi ke depannya yang dapat kita bersama-sama lakukan. Yang pasti tujuannya meningkatkan kultur inovasi agar Indonesia dapat mandiri."

(dhi/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya