Liputan6.com, Jakarta - Dalam laporan bertajuk "APT 30 and the Mechanics of a Long-Running Cyber Espionage Operation" yang dirilis FireEye, diungkapkan bahwa negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah menjadi korban operasi spionase cyber "APT 30" yang dilakukan pemerintah China selama 10 tahun terakhir.
Menariknya, menurut penjelasan CTO FireEye Asia Pasifik Bryce Boland, alat, taktik dan prosedur penyerangan (tools, tactics, and procedures – TTP) yang digunakan dalam operasi APT 30 telah diterapkan secara konsisten sejak awal operasi berlangsung. Yang artinya, pemerintah China melakukan aksi spionase cyber dengan infrastruktur yang sama selama 10 tahun.
"Sangat hal yang tidak biasa melihat sebuah kelompok kejahatan cyber beroperasi dengan infrastruktur yang sama selama satu dekade. Kebanyakan kelompok hacker pelaku serangan APT (Advanced Persistent Threat) menyesuaikan TTP mereka secara berkala dan teratur untuk menghindari terdeteksi," papar Boland.
Tentunya kondisi tersebut menyisakan pertanyaan sekaligus kekhawatiran. Apakah TTP yang digunakan oleh hacker yang disponsori pemerintah China memang sangat canggih? Atau memang sistem keamanan cyber di negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sangat lemah?
Bolan menjawab, "Jawabannya adalah 'yes' untuk dua pertanyaan tersebut." Ia melanjutkan, "TTP yang digunakan dalam operasi APT 30 memang sangat canggih. Di sisi lain, banyak pemerintahan -- tak hanya di Indonesia-- yang belum sepenuhnya aware dengan aksi spionase cyber."
Bahayanya, target dari operasi spiopnase cyber APT 30 adalah mendapatkan informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan pemerintah China, yaitu isu politik, ekonomi, militer, wilayah sengketa, dan diskusi yang berhubungan dengan legitimasi Partai Komunis China.
Kondisi ini memperlihatkan bagaimana lemahnya sistem keamanan cyber di Tanah Air. Buktinya, kasus spionase cyber yang diungkap oleh laporan FireEye ini bukanlah kali pertama.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga dilaporkan sempat menjadi korban operasi spionase penyadapan ponsel yang dilakukan oleh National Security Agency (NSA) Amerika Serikat.
(dhi/dew)
Disadap Hacker 10 Tahun, Keamanan Cyber Pemerintah Lemah?
Pemerintah Indonesia juga dilaporkan sempat menjadi korban aksi spionase penyadapan ponsel yang dilakukan oleh NSA.
Diperbarui 28 Mei 2015, 15:45 WIBDiterbitkan 28 Mei 2015, 15:45 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Memperlambat Tumbuhnya Rambut Beruban Menggunakan Satu Produk Bayi
350 Kata Ulang Tahun untuk Suami Romantis dan Penuh Makna
6 Resep Tahu Bacem Enak dan Praktis, Bikin Nagih
Keutamaan Pahala Puasa Hari ke-12 Ramadhan, Allah Janjikan Hal Sebesar Ini
Rundown Lengkap KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2025 Bertabur Bintang, Sal Priadi Hingga Bernadya
Goldman Sachs Pangkas Peringkat Saham Indonesia, Bagaimana Prospeknya?
Istri Eza Gionino Bersuara Setelah Ibu Mertua Dimakamkan: Mama Sekarang Sudah Tidak Sakit Lagi
Jadwal Penggunaan Bahu Jalan Tol Dalam Kota Diubah, Catat Waktunya Agar Tak Kena Tilang
Warganet Puji Won Bin di Tengah Viralnya Kasus Kim Soo Hyun dan Mendiang Kim Sae Ron
VIDEO: Mabes Polri Dituntut Pecat Kapolres Ngada
Hati-hati, Harga Emas Berisiko Turun hingga USD 2.893
Kata Mutiara Sabar dalam Rumah Tangga untuk Keharmonisan Keluarga