Main Tetris Bisa Kurangi Stres Pasca Trauma

Siapa yang menyangka kalau tetris dapat membantu seseorang mengurangi stres pasca trauma atau kenangan buruk di masa lalu.

oleh Iskandar diperbarui 10 Jul 2015, 09:18 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2015, 09:18 WIB
Film Adaptasi Game Tetris Dikembangkan dengan Konsep Luar Angkasa
Film adaptasi video game Tetris yang populer di era 1980an sedang dibuat dengan konsep luar angkasa.

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin saat ini tak banyak orang yang bermain Tetris. Apalagi para gamer generasi Z lebih menyukai bermain Call of Duty atau Grand Theft Auto.

Namun siapa yang menyangka kalau game puzzle asal Rusia yang dikembangkan pada 1980-an itu dapat membantu seseorang mengurangi stres pasca trauma atau menghilangkan kenangan buruk yang terjadi di masa lalu. 

Peneliti dari Medical Research Council Cognition dan Brain Sciences Unit menemukan bahwa bermain Tetris bisa membantu pasien dari PTSD (post-traumatic stress disorder) alias gangguan stres pasca trauma.  

Mereka menunjukkan, saat pasien memainkan game Nintendo retro, kenangan peristiwa traumatik di masa lalu akan berkurang. Permainan visual yang efektif pada Tetris diklaim dapat menghalang kenangan buruk.

"Ini menunjukkan bahwa 'blokade kognitif sederhana' bisa mengurangi kenangan trauma eksperimental melalui proses rekonsolidasi memori," kata Emily Holmes, penulis penelitian ini yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science.

Menurut para peneliti, Tetris dan permainan puzzle sejenis sangat ideal karena memungkinkan pasien yang masih dalam perawatan dapat pulih dengan lebih cepat.

Langkah ini diklaim secara efektif dapat mengelola kilas balik ketika mereka mencoba untuk memperbaiki `kerusakan`, dalam hal ini kenangan buruk.

"Temuan kami menunjukkan bahwa meskipun orang mungkin ingin melupakan kenangan traumatis, mereka dapat membawanya kembali ke pikiran, setidaknya dalam kondisi tertentu," ujar Holmes.

(isk/dhi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya