Ilmuwan Ciptakan Robot Kecoak yang Bisa Memanjat

Robot dengan ukuran kecil ini dirancang dengan kemampuan memanjat layaknya seperti kecoak sungguhan.

oleh Jeko I. R. diperbarui 27 Jul 2015, 15:01 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2015, 15:01 WIB
Ilmuwan Ciptakan Robot Kecoak yang Bisa Memanjat
Robot dengan ukuran kecil ini dirancang dengan kemampuan memanjat layaknya seperti kecoak sungguhan

Liputan6.com, California - Kecoak merupakan serangga yang seringkali dianggap menjadi penganggu lantaran memiliki fisik yang cukup `menyeramkan` dan hidup di tempat lembab dan kotor.

Namun, bagaimana jika serangga berwarna coklat tersebut diubah menjadi sebuah robot yang berfungsi untuk membantu kehidupan manusia?

Tim ilmuwan asal University of California tengah mengembangkan sebuah robot yang mengadaptasi gerakan kecoak. Robot dengan ukuran kecil tersebut dirancang dengan kemampuan memanjat layaknya seperti kecoak sungguhan.

Laman E&T, Senin (27/7/2015) melansir, para ilmuwan tersebut merancang bentuk fisik robot kecoak persis seperti bentuk tubuh kecoak sungguhan, yakni berbentuk bundar dan lonjong. Bahkan, pada saat diuji, robot itu dapat memanjat beberapa objek vertikal.

Bagian tempurung yang dilekatkan pada tubuh robot tersebut membuatnya dapat memanjat dengan mengandalkan enam kaki yang sudah dipasang.

Tujuan robot kecoak ini nantinya diharapkan dapat digunakan untuk operasi penyelamatan dan juga bisa memonitor lingkungan.

Chen Li, penulis utama di dalam studi robot kecoak ini menjelaskan bahwa sebagian besar studi robot memecahkan masalah adalah dengan menghindari hambatan yang hadir.

“Sebagian besar robot menggunakan sensor untuk dapat melakukan pemetaan lingkungan dan algoritma yang merencanakan sebuah jalur untuk menghindari hambatan. Untuk robot kecoak ini, sistem yang sudah dibuat dapat membaca objek yang ada di sekitarnya, sehingga gerakan robot dapat menyesuaikan dengan bentuk objek yang menghambat,” tuturnya.

Robot kecoak ini diklaim dapat berjalan tanpa mengandalkan sensor tambahan. Pun begitu, performa sang robot masih belum mencapai tahap sempurna lantaran dinilai masih bergerak secara lambat.

(jek/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya