Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda pernah meragukan pentingnya teknologi 3D printing, sebaiknya Anda tepis keraguan Anda. Sebab teknologi tersebut bahkan bisa membuat sesuatu yang disukai banyak orang: permen karet.
Perusahaan permen yang berbasis di Jerman, Katjes, meluncurkan 3D printer pertama untuk permen karet di Café Grün-Ohr di Berlin Jumat lalu. Demikian seperti yang dikutip dari laman Mashable, Senin (7/9/2015).
Katjes mengklaim bahwa 3D printer itu adalah 3D printer pertama untuk makanan yang tersedia bagi publik. Tepatnya, 3D printer ini disebut Magic Candy Factory.
3Dprint.com melaporkan bahwa proses membuat permen ini memakan waktu sekitar lima menit saja. Pelanggan mendapat sepuluh pilihan rasa buah dan warna, dengan beberapa pilihan "pelangi" yang memungkinkan Anda menggabungkan beberapa warna.
Satu buah permen karet ini dihargai 5 Euro (US$ 5,6), tampak mahal memang untuk ukuran satu buah permen karet. Namun, harga ini juga terbilang sepadan karena Anda bisa membeli permen secara "custom" sesuai keinginan Anda.
Di samping itu, berbagai bentuk hewan juga tersedia dan pelanggan dapat menciptakan permennya dalam berbagai bentuk huruf yang berbeda. Meskipun 3D printer ini bukan yang pertama untuk makanan, tampaknya 3D printer ini menjadi yang pertama, yang menciptakan makanan, yang bisa segera dimakan.
(why/cas)
Permen Karet Buatan Printer 3D Ini Bisa Dimakan
Perusahaan permen asal Jerman, meluncurkan printer 3D pertama untuk permen karet yang bisa dimakan
diperbarui 07 Sep 2015, 08:50 WIBDiterbitkan 07 Sep 2015, 08:50 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Maruarar Sirait: Jokowi dan Prabowo Hanya Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Jelajah Keunikan dan Pesona Pulau Tikus Bengkulu
Galaksi Hantu NGC 4535 Contoh Sempurna Galaksi Spiral di Alam Semesta
Kemenag Gorontalo Lambat Cairkan Tukin P3K, Mahasiswa Ikut Protes
Cara agar Terkoneksi dengan Allah saat Sholat, Ini Kuncinya Kata UAH
Deretan WAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia, Mulai Atlet hingga Model Internasional
Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?
Intip Sejarah di Balik Megahnya Gedung Sate Bandung
OVO Perangi Judi Online, Sinergi dengan Pemerintah dan Swasta
Dugaan Korupsi Nyaris Rp1 Miliar, Dua Mantan Pegawai RSUD Embung Fatimah Batam jadi Tersangka
Pesan Mendag Budi ke Pelaku Usaha: Inovasi Jadi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
Jelang Nataru 2025, ASDP Ketapang Siapkan 57 Armada Kapal