Liputan6.com, Jakarta - John McAfee, pendiri perusahaan antivirus McAfee dilaporkan siap maju sebagai calon Presiden Amerika Serikat.
Di usianya yang sudah hampir menyentuh 70 tahun, miliarder nyentrik ini mengaku sedang mempertimbangkan untuk meramaikan ajang Pemilihan Umum Presiden AS yang bakal digelar tahun depan. Ia mengklaim ada banyak sekali fans yang mengirimkan email dan mendesak dirinya untuk maju sebagai calon Presiden.
"Saya mendapatkan ribuan email yang mendorong saya untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Ini bukan kemauan pribadi," ungkap John seperti yang dikutip dari laman The Verge, Rabu (9/9/2015).
Selain mengaku memiliki banyak pendukung, John juga menilai bahwa pemerintahan AS saat ini lemah karena para pemimpinnya tidak paham teknologi.
Sebagai bukti, John memberi contoh serangan cyber yang belum lama ini melumpuhkan kantor Manajemen Personalia dan Keamanan Dalam Negeri AS.
"Hal seperti itu tidak boleh terjadi. Kepemimpinan negara kita buta terhadap teknologi dasar yang mendukung kehidupan warganya," ujar John.
Selain itu, John juga mengecam aksi pemerintah yang "memaksa" para penyedia layanan berbasis internet untuk memberikan akses terhadap data-data pribadi pengguna.
Penuh kontroversi
John McAfee adalah sosok yang selalu mengundang kontroversi. Ia menghilangkan anggapan umum bahwa penggila komputer identik dengan kutu buku yang membosankan. Sebaliknya, ia justru hidup bak seorang rock star.
Karirnya sebagai ahli software bermula sebagai pemrogram perangkat lunak di NASA Institute for Space Studies di New York. Nasibnya terus membaik saat memelajari desain software yang mulai dilakukan saat bekerja di perusahaan dirgantara asal AS, Lockheed.
Hingga akhirnya John mundur dari Lockheed dan mendirikan McAfee Associates pada 1989. Di dekade '90an, perusahaannya sukses menjadi industri antivirus yang bernilai miliaran dolar per tahun.
Tak hanya kisah sukses, hidup John McAfee pun penuh dengan hujatan. Penemu antivirus ini diketahui mempraktekkan 'ibadah' pagan atau memuja berhala dalam perusahaan properti dan di pengasingannya yang dibangun di Belize. Dia juga memelihara kultur seks di perusahaannya, dan membolehkan karyawan saling berhubungan seks di kantor.
Selain seks, kehidupan McAfee juga penuh dengan kasus narkotika. Rumahnya di Belize pernah digerebek polisi atas tuduhan pembuatan obat terlarang. John McAfee juga diketahui berusaha memurnikan "bubuk super perv" atau obat kuat yang dinamakannya MPDV, bahkan menguji coba pada diri sendiri.
Nama McAfee kembali muncul di media pada Desember 2013 lalu. Ketika itu McAfee dituduh melakukan pembunuhan terhadap tetangganya di Belize, pengusaha asal Florida bernama Gregory Faull. Karena merasa tak bersalah dan diperlakukan tak adil oleh polisi Belize, McAfee pun kabur ke Guatemala. Hingga kemudian polisi Guatemala pun menahan McAfee dengan tuduhan masuk ke Guatemala secara ilegal.
(dhi/isk)
Advertisement