Liputan6.com, Jakarta - Apakah Anda berencana untuk membeli sebuah smartwatch? Sebaiknya berhati-hati karena risiko kehilangan privasi menanti Anda. Seperti perangkat komputer lainnya, smartwatch juga rentan terhadap peretas, kata seorang peneliti asal India.
Dengan menggunakan aplikasi pada smartwatch Samsung Gear Live, Profesor Romit Roy Choudhury dari University of Illinois di Urbana-Champaign mampu menebak apa yang diketik penggunanya melalui "kebocoran" data yang dihasilkan sensor gerak pada smartwatch.
Chodury mengungkapkan, "Data sensor dari perangkat dapat menjadi pedang bermata dua. Saat kontak perangkat terhadap tubuh manusia akan menawarkan wawasan berharga dalam kesehatan manusia dan suasana, hal itu juga akan membuat jalan bagi pelanggaran yang lebih dalam mengenai privasi manusia."
Proyeknya yang disebut Motion Leaks melalui Sensor Smartwatch berimplikasi terhadap privasi. Sebuah aplikasi yang disamarkan sebagai pedometer, misalnya, bisa mengumpulkan data dari e-mail, permintaan pencarian dan dokumen rahasia lainnya.
"Tantangan intinya adalah menggambarkan apa yang dapat atau tidak dapat disimpulkan dari data sensor, dan proyek ini merupakan salah satu contoh di sepanjang konteks arah ini," tambahnya, seperti dikutip dari Firstpost, Minggu (13/09/2015).
Meski perangkat yang digunakan dalam proyek ini adalah Samsung Watch, para peneliti juga percaya bahwa wearable device mana pun yang menggunakan sensor gerak --mulai dari Apple Watch sampai Fitbit-- juga rentan.
Aplikasi ini menggunakan akselerometer dan giroskop untuk melacak gerakan mikro dari penekanan tombol ketika pemakainya mengetik pada keyboard. Sementara peneliti Illinois mengembangkan proyek, dapat dibayangkan bahwa peretas bisa membangun aplikasi yang sama dan menyebarkannya ke iTunes dan ekosistem lainnya.
"Ada banyak hal baik yang smartwatch bawa ke kehidupan kita, tapi ada juga hal-hal buruk," kata Dia Wang, mahasiswa PhD di bidang teknik listrik dan komputer di Illinois.
Sebuah solusi untuk kebocoran gerak ini adalah menurunkan tingkat sample rate dari sensor dalam smartwatch tersebut. Misalnya, sample rate biasanya sekitar 200 Hertz. Artinya sistem mencatat pembacaan 200 akselerometer dan giroskop per detik.
"Namun, jika angka tersebut diturunkan di bawah 15, gerakan pergelangan tangan pengguna menjadi sangat sulit untuk dilacak," pungkas Choudhury.
Karya yang didanai oleh US National Science Foundation tersebut akan disajikan pada konferensi MobiCom 2015 di Paris pekan ini.
(why/cas)
Peneliti: Smartwatch Rentan Diretas
Apakah Anda berencana untuk membeli sebuah smartwatch? Sebaiknya Anda berhati-hati karena Anda ada pada risiko kehilangan privasi Anda.
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5454125/original/099230800_1766550476-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
2026 Naik, Beli Sekarang!
- Jangan Abaikan Panas Berlebih, Ini 5 Cooling Pad Laptop yang Patut Dipertimbangkan2 hari yang lalu

- Jangan Tunda Beli! 10 Laptop RAM Besar Ini Diprediksi Naik Harga dan Langka di Tahun Depan1 minggu yang lalu

- 5 Produk Perawatan Mobil yang Praktis Dipakai di Rumah, Bikin Kendaraan Selalu Prima1 minggu yang lalu

- Deretan Destinasi Wisata Gelar Promo 12.12, Cek Lengkapnya di sini1 minggu yang lalu

- Mumpung Masih Murah, Beli Gadget Terbaik Sekarang!1 minggu yang lalu

- Deretan Promo 12.12 Makanan dan Minuman, Jangan Terlewatkan!1 minggu yang lalu

- Akurasi Maksimal dan Gerakan Makin Lincah! Ini Rekomendasi Mouse Gaming Buat Kemenangan yang Lebih Mudah2 minggu yang lalu

- Barang Sering Hilang? Ini Solusi GPS Tracker yang Bikin Hidup Lebih Tenang2 minggu yang lalu

- Menko Airlangga Bidik Transaksi Harbolnas 2025 Tembus Rp 35 Triliun2 minggu yang lalu

- Nyaman Dipakai Seharian, Ini 3 Sepatu Kantor Pria yang Bikin Penampilan Makin Berkelas2 minggu yang lalu

- 5 Rekomendasi Jam Pria Stylish agar Tampil Elegan di Segala Momen3 minggu yang lalu

- Tetap Gaya di Setiap Kesempatan, Ini Pilihan Kemeja Papa Muda yang Wajib Punya!3 minggu yang lalu

Produksi Liputan6.com
powered by
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4147878/original/074965600_1662436164-Cek_Bansos_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5454089/original/084676400_1766548999-internet_.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1817306/original/097946200_1514746860-Kembang-Api-Monas1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451545/original/054247400_1766308068-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-12-21T153642.463.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976995/original/058961300_1441337895-img_2691.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436514/original/029918400_1765176856-pexels-ken-tomita-127057-389818.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426355/original/026522800_1764302989-Depositphotos_189719384_L.jpg)