Liputan6.com, Jakarta - Perangkat tablet PC memang sempat menjadi primadona di tengah ketatnya persaingan smartphone. Hadir dengan bentang layar lebar, beragam spesifikasi mumpuni pun disematkan di perangkat bongsor besutan berbagai vendor ini.
Namun, seiring waktu berjalan, eksistensi tablet mulai tergerus. Sampai saat ini, hanya beberapa vendor yang masih tetap memberanikan diri bermain di pasar tablet Indonesia.
Hal tersebut terjadi karena kemunculan ponsel berlayar besar alias phablet yang mampu mencuri perhatian masyarakat. Hadir dengan bentuk tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, keberadaan phablet pun makin diincar.
Namun, isu mengenai turunnya pamor tablet di Tanah Air  dibantah oleh Samsung. Menurut perusahaan asal Korea Selatan yang baru saja meluncurkan tablet terbarunya – Galaxy Tab S2 itu, eksistensi tablet di Indonesia masih digemari penggunanya.
Vebbyna Kaunang, IM Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, mengungkap bahwa tablet tidak akan sepenuhnya bisa digantikan oleh smartphone ataupun phablet. Ia berpendapat, sebenarnya baik tablet maupun phablet "saling melengkapi."Â
"Bila diperhatikan, ternyata kebutuhan tablet di Indonesia masih cukup tinggi. Masih ada pengguna yang nyaman membaca atau bekerja menggunakan tablet. Terlebih, untuk tablet di segmen tempat Samsung bermain, yakni menengah ke atas, dimana berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, ternyata frekuensi penggunanya pun meningkat," jelas Vebbyna ketika ditemui tim Tekno Liputan6.com seusai acara peluncuran Galaxy Tab S2 di Kuningan, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Dipaparkan Vebbyna, tiga tahun terakhir penggunaan tablet di segmen menengah ke atas mengalami peningkatan sebesar 73 persen. Ia pun mengklaim jika untuk segmen tablet menengah keatas, Samsung masih menduduki posisi jawara.
"Jadi, jika dibilang apakah pasar tablet akan digerus phablet, saya rasa tidak sepenuhnya benar. Seperti yang saya katakan tadi, justru keduanya saling melengkapi kebutuhan pengguna yang memiliki mobilitas tinggi," tutupnya.
(jek/dhi)