Liputan6.com, Dubendorf Airfield: Anda pasti terheran-heran dengan pesawat yang dipamerkan oleh petualang balon udara yang juga seorang psikiater, Bertrand Piccard, beberapa hari lalu. Dia memamerkan bentuk asli pesawat bertenaga panas matahari yang diberi nama Solar Impulse di Zurich, Swis.
Peragaan prototipe pesawat bertenaga matahari yang memiliki sayap putih mulus berhiaskan garis merah muda ini, mengukir sejarah. Pasalnya, peragaan bentuk asli pesawat bertenaga panas matahari di dunia itu baru pertama kali dilakukan.
Solar Impulse akan menjalani serangkaian tes terbang dalam dua tahun ke depan. Kemudian berdasarkan hasil tes tersebut, pesawat baru akan dibuat untuk penerbangan sesungguhnya pada 2012 nanti.
Anggara dana untuk proyek ini adalah sebesar 70 juta euro atau sekitar satu triliun rupiah lebih. Pesawat tersebut mampu terbang siang dan malam hari dengan menggunakan hampir 12.000 sel surya atau sel photovoltaic, baterai lithium yang dapat diiisi ulang, dan empat mesin elektrik. Dan pastinya, pesawat ini tak membutuhkan bahan bakar minyak.
Kendati demikian, penerbangan pertamanya mengelilingi bumi akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab dengan mesin yang hanya menghasilkan 40 tenaga kuda, pesawat ini akan terbang bak sekuter di atas langit. Dia akan lepas landas dengan kecepatan pejalan kaki yakni 35 kilometer per jam. Kemudian kecepatan akan terus disesuaikan dengan kecepatan penerbangan rata-rata, yakni menjadi 70 kilometer per jam.
Satu kekurangan pesawat bertenaga surya ini, yaitu cuaca buruk. Pasalnya, papan surya sangat dibutuhkan untuk terbang di siang hari, serta mengisi ulang baterai lithium seberat 400 kilogram agar bisa digunakan pada malam hari. Ini semua bergantung pada sinar matahari.
Piccard berharap pesawat ini bisa menjadi inspirasi bagi investor maupun pengusaha pabrik untuk memproduksi mesin dan peralatan sehari-hari yang menggunakan tenaga surya. "Jika pesawat terbang mampu bekerja siang malam tanpa bahan bakar minyak dan hanya digerakkan dengan tenaga surya," kata Piccard yang pada 1999 mengelilingi dunia dengan balon udara tanpa henti untuk pertama kalinya di dunia ini.(AND/AP)
Peragaan prototipe pesawat bertenaga matahari yang memiliki sayap putih mulus berhiaskan garis merah muda ini, mengukir sejarah. Pasalnya, peragaan bentuk asli pesawat bertenaga panas matahari di dunia itu baru pertama kali dilakukan.
Solar Impulse akan menjalani serangkaian tes terbang dalam dua tahun ke depan. Kemudian berdasarkan hasil tes tersebut, pesawat baru akan dibuat untuk penerbangan sesungguhnya pada 2012 nanti.
Anggara dana untuk proyek ini adalah sebesar 70 juta euro atau sekitar satu triliun rupiah lebih. Pesawat tersebut mampu terbang siang dan malam hari dengan menggunakan hampir 12.000 sel surya atau sel photovoltaic, baterai lithium yang dapat diiisi ulang, dan empat mesin elektrik. Dan pastinya, pesawat ini tak membutuhkan bahan bakar minyak.
Kendati demikian, penerbangan pertamanya mengelilingi bumi akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebab dengan mesin yang hanya menghasilkan 40 tenaga kuda, pesawat ini akan terbang bak sekuter di atas langit. Dia akan lepas landas dengan kecepatan pejalan kaki yakni 35 kilometer per jam. Kemudian kecepatan akan terus disesuaikan dengan kecepatan penerbangan rata-rata, yakni menjadi 70 kilometer per jam.
Satu kekurangan pesawat bertenaga surya ini, yaitu cuaca buruk. Pasalnya, papan surya sangat dibutuhkan untuk terbang di siang hari, serta mengisi ulang baterai lithium seberat 400 kilogram agar bisa digunakan pada malam hari. Ini semua bergantung pada sinar matahari.
Piccard berharap pesawat ini bisa menjadi inspirasi bagi investor maupun pengusaha pabrik untuk memproduksi mesin dan peralatan sehari-hari yang menggunakan tenaga surya. "Jika pesawat terbang mampu bekerja siang malam tanpa bahan bakar minyak dan hanya digerakkan dengan tenaga surya," kata Piccard yang pada 1999 mengelilingi dunia dengan balon udara tanpa henti untuk pertama kalinya di dunia ini.(AND/AP)