Sulit Dapat Lisensi, Uber 'Cabut' dari Jerman

Sulitnya memperoleh izin bagi para pengemudi membuat Uber menarik diri dari Jerman.

oleh Corry Anestia diperbarui 02 Nov 2015, 07:32 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2015, 07:32 WIB
Travis Kalanick CEO Uber
Travis Kalanick CEO Uber (Doc: Getty Images)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar buruk datang dari Uber di Jerman. Setelah berjibaku dengan pemerintah Jerman, akhirnya layanan transportasi ini menarik diri dari tiga kota di negara tersebut, antara lain Hamburg, Düsseldorf, dan Frankfurt.

Dilaporkan dari Digital Trends, Senin (2/11/2015), Uber batal menghadirkan layanan transportasi berbasis aplikasi di Jerman karena sulitnya memperoleh izin bagi para pengemudi. 

Sebelumnya, Uber menyebutkan bahwa proses registrasi untuk perusahaan rental mobil dinilai memakan banyak waktu dan terlalu mahal bagi calon mitranya. 

Namun, langkah ini dinilai tidak terlalu mengejutkan bagi Jerman yang memutuskan bahwa pengemudi Uber harus memiliki lisensi, sama halnya dengan sopir taksi komersial. Ini menandai titik balik pertempuran lama antara anggota parlemen Jerman dan Uber. 

"Mereka  (masyarakat Jerman) tak sabar menekan tombol di ponsel untuk memesan layanan Uber dengan aman dan harga terjangkau," kata Christian Freese, Manajer Uber di Jerman, dalam sebuah pernyataan email ke Verge.

"Namun, kami malah dihadapkan pada persyaratan agar layanan ini berlisensi sehingga persyaratan ini menjadi sangat kompleks. Padahal, Uber semakin populer di Munich dan Berlin, sehingga kami memutuskan untuk ekspansi ke sana. "

(cas)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya