Kecam Terorisme, Hacker `Anonymous` Nyatakan Perang dengan ISIS

"Bersiaplah ISIS. Bersiaplah menerima serangan siber besar-besaran. Perang telah kami kumandangkan. Bersiaplah..."

oleh Jeko I. R. diperbarui 17 Nov 2015, 13:15 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2015, 13:15 WIB
Kecam Terorisme, Hacker `Anonymous` Nyatakan Perang dengan ISIS
CloudFlare disebut tidak memilih-milih konsumen, bahkan dicurigai melindungi banyak website yang berhubungan dengan ISIS.

Liputan6.com, Paris - Pasca terjadinya tragedi teror yang menimpa Paris pada Jumat lalu, 13 November 2015, kelompok hacker internasional `Anonymous` terang-terangan menyatakan perang dengan ISIS, kelompok ekstrimis militan yang diduga menjadi dalang peristiwa mengerikan di kota mode tersebut.

Menurut yang dilaporkan laman Tech Insider pada Selasa (17/11/2015), deklarasi perang tersebut dinyatakan Anonymous di sebuah postingan video YouTube yang diunggah sehari setelah kejadian tersebut.

Dengan mengenakan topeng `V for Vendetta` khas mereka, salah satu juru bicara Anonymous berbicara dengan bahasa Perancis dan menyatakan bahwa mereka siap untuk menghadapi ISIS.

"Semua Anonymous dari seluruh penjuru dunia akan memburumu. Kalian perlu tahu, kami akan menemukanmu dan tidak akan melepaskanmu. Kami telah bersiap untuk membuat operasi besar-besaran untuk melawan kalian. Bersiaplah ISIS. Bersiaplah menerima serangan siber besar-besaran. Perang telah kami kumandangkan. Bersiaplah. Orang Perancis lebih kuat dari kalian, dan kami akan menjadi lebih kuat setelah melewati tragedi ini,"

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, video tersebut menjadi viral dan sampai kini telah dilihat sebanyak lebih dari 3 juta views. Tak hanya lewat YouTube, Anonymous pun menyatakan deklarasi perang lewat akun resmi Twitter-nya, @GroupAnon.

Memang, ini bukan pertama kalinya Anonymous mengancam ISIS lewat sebuah pernyataan terang-terangan. Sebelumnya, kelompok hacker yang namanya sudah mendunia ini telah melakukan hal serupa ketika terjadi serangan di kantor redaksi Charlie Hebdo di Paris pada awal 2015 ini.

Saat itu, mereka mempublikasikan daftar akun Twitter yang diduga telah menyebarkan propaganda mendukung ISIS.

(jek/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya