Crowdfunding sebagai Sumber Pendanaan bagi Startup

Saat ini, ada lebih banyak pilihan daripada masa-masa sebelumnya untuk mendapatkan pendanaan bagi StartUp. Salah satunya adalah crowdfunding

oleh M Hidayat diperbarui 28 Des 2015, 18:35 WIB
Diterbitkan 28 Des 2015, 18:35 WIB
Ilustrasi Startup
Ilustrasi Startup. Kredit: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan platform untuk kampanye crowdfunding seperti Kickstarter dan IndieGoGo telah membuktikan kemajuan besar bagi organisasi nirlaba dan organisasi jenis lainnya. Menariknya, Kickstarter dan IndieGoGo juga memberikan kesempatan kepada para pendiri startup untuk menjual gagasannya langsung ke publik.

"Kami tidak melihat crowdfunding dan venture capital sebagai dua macam sumber dana yang eksklusif satu sama lain. Kami justru melihat IndieGoGo menjadi platform inkubasi bagi pemodal tradisional untuk datang dan menemukan gagasan baru," jelas Danae Ringelmann, salah satu pendiri IndieGoGo, sebagaimana dikutip dari Tech Republic, Senin (28/12/2015).

Sebuah kampanye crowdfunding yang berhasil, lanjut Ringelmann, membantu membuktikan kepada Venture Capitalist, Angel Investor, dan bank bahwa ada permintaan atas sebuah produk di pasar, dengan menghilangkan beberapa risiko dari persamaan yang ada.

Bagi para pendiri startup, crowdfunding adalah cara untuk masuk ke tahap prapenjualan produk atau jasa, yang sekaligus dapat dimanfaatkan untuk menguji pasar.

Aaron Harris dari Y Combinator menyebutkan bahwa crowdfunding merupakan cara paling berguna bagi pengusaha yang bergerak di ranah "perangkat keras atau pemikiran kreatif". Dia mengambil contoh kampanye Kickstarter untuk Pebble smartwatch, yang memecahkan rekor pendanaan Kickstarter pada saat itu.

Kemudian menurut Peyton Worley, dari Cooley LLP, salah satu manfaat dari crowdfunding adalah tidak ada "investor" yang menjadi pemegang saham di perusahaan Anda, sehingga Anda bisa mempertahankan ekuitas--kepemilikan dalam bentuk nilai uang--sambil meningkatkan modal untuk mengangkat perusahaan Anda.

Perbedaannya dengan Venture Capitalist dan Angel Investor adalah, melalui crowdfunding Anda harus memberikan sesuatu untuk mendapatkan pendanaan tersebut; sedangkan AI dan VC menyediakan investasi di muka, sehingga Anda dapat membangun dan mengembangkan sebuah perusahaan, serta memberikan produk kepada para pelanggan. Namun, perlu dicatat, kampanye crowdfunding belum memungkinkan adopsi pasar berskala luas.

"Hanya karena kampanye Kickstarter Anda akan didanai, bukan berarti bahwa Anda akan memiliki adopsi pasar berskala luas," tegas Tony Schy, seorang Angel Investor.

Sementara crowdfunding adalah cara yang bagus untuk melewati jangka pertama bagi produk Anda, atau untuk membuktikan kepada investor lain bahwa banyak orang tertarik pada gagasan Anda, crowdfunding bukanlah pilihan terbaik untuk pendanaan jangka panjang. Sulit untuk mengatakan bagaimana crowdfunding akan memengaruhi perusahaan dalam jangka panjang lantaran crowdfunding juga masih dalam masa pertumbuhannya.

Apapun jenis pendanaan yang Anda kejar, pastikan Anda memiliki rencana terkait pendanaan tersebut, sehingga Anda dapat menargetkan investasi yang tepat untuk perusahaan Anda.

(Why/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya