6 Cara Hindarkan Anak dari Penindasan di Dunia Maya

Salah satu akibat yang ditimbulkan penindasan di dunia maya bisa jadi menguatnya keinginan bunuh diri pada anak Anda.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Apr 2016, 07:12 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 07:12 WIB
Anak Lakukan 'Bullying', Orangtua Kena Denda
Unik, peraturan di kota ini mengenakan denda kepada orangtua kalau anak mereka melakukan 'bullying'.

Liputan6.com, Jakarta - Perlu diketahui, penindasan di dunia maya merupakan salah satu isu online yang sedang berkembang saat ini. Salah satu akibat yang ditimbulkan bisa jadi menguatnya keinginan bunuh diri pada anak.

Karena itu, perhatikan aktivitas online anak Anda. Salah satu tanda anak mengalami penindasan di dunia maya adalah sikap mereka yang tidak terbuka. 

Menurut statistik terbaru, anak-anak menghabiskan waktu sekitar 4 jam untuk online, dengan 80 persen di antaranya menggunakan smartphone. Mengutip informasi dari Life Hack, Selasa (5/4/2016), berikut ini 6 cara untuk menghindarkan anak Anda dari penindasan di dunia maya.

1. Menjalin komunikasi
Kunci penting untuk memahami anak adalah dengan melakukan komunikasi. Ajak anak ngobrol santai mengenai penindasan di dunia maya dan tanyakan apakah mereka merasakan ciri-cirinya. Anda harus menjadi teman bagi anak agar mereka lebih leluasa dalam bercerita.

2. Awasi kegiatan online mereka
Pemantauan aktivitas online menjadi tindakan pencegahan yang diperlukan orang tua maupun guru di sekolah. Pemantauan smartphone bisa dilakukan dengan aplikasi, salah satunya Kakatu, yang merupakan aplikasi asli buatan anak Indonesia.

Selanjutnya

3. Melibatkan orang tua lain
Anda dapat memulai kesadaran penindasan di dunia maya dengan membuat sebuah klub atau komunitas antipenindasan dengan orang tua lainnya. Dengan didirikannya komunitas keamanan online, anak-anak dapat mendiskusikan masalah mereka dan melaporkan serangan. Anak perlu tahu bahwa mereka tidak sendirian.

4. Menciptakan suasana positif
Tidak seperti orang tua, sekolah dapat melakukan banyak hal untuk mencegah penindasan di dunia maya. Guru dapat mengajak anak bersama teman-temannya untuk belajar cara menghadapi dan mengatasi penindasan online.

Selanjutnya

5. Memanfaatkan idola mereka
Anak yang mengidolakan para selebritas remaja biasanya suka ikut-ikutan gaya mereka. Ada sejumlah selebritas yang dapat memberi dampak positif bagi anak seperti Taylor Swift, Selena Gomez, ataupun Demi Lovato.

Di media sosial mereka pernah berbagi cerita tentang intimidasi yang pernah mereka alami. Anda bisa menunjukkannya pada anak Anda.

6. Kembalikan harga diri anak
Penting diingat, tujuan Anda sebagai orang tua atau guru adalah mengembalikan harga diri anak. Anda perlu bertindak secara menyeluruh.

Berbicaralah dengan guru sebelum mengatasi masalah. Kumpulkan semua bukti dan bergabung dengan orang tua yang sepemikiran maupun guru untuk mengetahui solusi terbaik mengenai intimidasi online.

(Shabrina Aulia Rahmah/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya