Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok hacker dilaporkan telah membobol jaringan komputer dari beberapa kantor hukum besar di Amerika Serikat (AS), termasuk Cravath Swaine & Moore LLP dan Weil Gotshal & Manges LLP.
Saat ini penyidik masih melakukan investigasi untuk menemukan apakah ada informasi rahasia milik kantor hukum tersebut yang dicuri. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Jumat (1/4/2016).
Baca Juga
Kantor hukum lain di AS juga menjadi target serangan, tapi belum ada informasi yang jelas tentang data yang telah dicuri hacker. Federal Bureau of Investigation (FBI) langsung turun tangan untuk menyelidiki kasus ini.
Melalui sebuah posting-an di internet, hacker mengancam akan melakukan serangan yang lebih besar lagi. Namun sayangnya, Cravath Swaine & Moore dan Weil Gotshal & Manges belum memberikan komentar.
Sebelumnya, hacker berhasil mencuri uang senilai US$ 81 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun dari bank sentral Bangladesh melalui serangkaian transfer di rekening mereka di Federal Reserve Bank of New York (The Fed).
Dilaporkan Forbes, pembobol tersebut mencoba mencuri lagi uang tambahan senilai US$ 850-US$ 870 miliar atau setara dengan Rp 11,1 - Rp 11,4 triliun. Namun, upaya kejahatan itu berhasil digagalkan lantaran ada kecurigaan atas transaksi tersebut.
(Isk/Cas)