Liputan6.com, Jakarta - Penyedia aplikasi pemanggil transportasi ojek, Grab, mengaku optimistis dapat  menguasai 50 persen pangsa pasar ojek online di Indonesia.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, mengungkapkan keyakinannya akan hal itu, sebab di beberapa indikator sebenarnya GrabBike sudah mencapai pangsa pasar tersebut.
"Kami menargetkan 50 persen market share di kota-kota yang sudah kami layani. Sebenarnya, ada banyak indikator yang bisa digunakan sebagai ukuran pencapaian market share," kata Ridzki ditemui usai menjadi pembicara di acara Echelon Indonesia, Jakarta, Selasa (5/4/2016) kemarin.
Baca Juga
Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai ukuran, di antaranya adalah jumlah kendaraan dan driver, jumlah pemesanan, jumlah pelanggan yang mengunduh aplikasi, dan lain-lain.
"Secara keseluruhan, kami sedang berusaha mencapainya. Mudah-mudahan menjelang akhir tahun kami bisa menguasai pangsa pasar 50 persen. Saat ini kami sudah melayani lima kota di Indonesia, yakni Bali, Surabaya, Bandung, Padang, dan Jakarta," katanya.
Dalam mencapai target capaian pangsa pasar, ia menekankan bahwa GrabBike tidaklah melanggar peraturan. Pihak Grab Indonesia sendiri mengaku sudah berdiskusi dengan regulator mengenai hal tersebut.
"(Dalam aturan), tidak ada kendaraan umum roda dua. Jadi tidak ada masalah (pelanggaran aturan), kami terus diberikan arahan," tuturnya.
Data GrabIndonesia, pertumbuhan layanan GrabBike di Indonesia mencapai 75 persen per bulannya. Selama beroperasi di 40 kota di enam negara Asia Tenggara, aplikasi Grab telah diunduh hingga 13 juta kali. Sedangkan jumlah driver keseluruhan mencapai 250.000 pengemudi.
(Tin/Cas)