Bill Campbell, Sang Legenda Silicon Valley, Meninggal Dunia

Ia dikenal luas sebagai mantan dewan direksi Apple dan seorang coach atau "pelatih" Silicon Valley yang terkenal.

oleh Andina Librianty diperbarui 19 Apr 2016, 11:24 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2016, 11:24 WIB
20160419-Bill Campbell-Jakarta
Ia dikenal luas sebagai mantan dewan direksi Apple dan seorang coach atau "pelatih" Silicon Valley yang terkenal. (Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta Pebisnis asal Amerika Serikat (AS), Bill Campbell, meninggal dunia pada 18 April lalu. Ia dikenal luas sebagai mantan dewan direksi Apple dan seorang coach atau "pelatih" Silicon Valley.

Menurut laporan Recode, Campbell meninggal dunia setelah lama berjuang melawan kanker. Semasa hidup, ia memiliki hubungan dekat dengan para petinggi di Silicon Valley yang banyak dihuni oleh perusahaan teknologi.

Campbell memiliki julukan "The Coach" di lingkungan Silicon Valley karena kedekatannya dengan para Chief Executive Officer (CEO) di daerah tersebut.

Alasan julukan itu lahir juga karena sebelum berkarier di Silicon Valley, ia adalah pelatih sepak bola di Columbia University. Ia menjalin pertemanan dengan para pendiri perusahaan, seperti Steve Jobs dan Larry Page. 

Selama menjadi coach para CEO, ia memiliki tempat favorit untuk memberikan nasihat, yaitu di bar bertema olahraga miliknya di wilayah Palo Alto, California, AS.

Campbell adalah salah satu orang kepercayaan Jobs. Ia menduduki kursi dewan direksi selama 17 tahun sebelum akhirnya mundur pada 2014. Ia juga pernah menjadi CEO Intuit dan menduduki sejumlah posisi penting di berbagai perusahaan, seperti Apple, Claris, dan Go.

Karena berperan penting di lingkungan Silicon Valley, tak jarang ia terjebak dalam persaingan perusahaan. Hal semacam itu pernah dialaminya saat berada di tengah Apple dan Google.

Campbell pernah berujar, "Steve (pendiri Apple Steve Jobs) mengatakan, 'Jika kamu membantu mereka, kamu melukai saya.'"

"Kalau sudah begitu saya akan mengatakan, 'Ayolah, saya tidak mengerti soal HTML. Saya hanya melatih mereka bagaimana menjalankan perusahaannya dengan lebih baik," tutur Campbell seperti yang dia sampaikan kepada Fortune. Demikian seperti dilansir Business Insider, Selasa (19/4/2016).

(Din/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya