Liputan6.com, Istanbul - Facebook mengaktifkan fitur pelacak keamananan (safety check) korban bom Turki yang terjadi di Bandar Udara Istanbul Ataturk pada Selasa waktu setempat.
Seperti kutip Tekno Liputan6.com dari CNET, Rabu (29/6/2016), tiga bom bunuh diri tersebut dilaporkan menimbulkan 28 korban jiwa dan melukai setidaknya 60 orang lainnya.
Baca Juga
Pengaktifan fitur pelacak keamanan Facebook ini merupakan yang kedua kalinya dalam dua pekan terakhir. Sebelumnya, perangkat keamanan ini juga diaktifkan awal bulan ini setelah penembakan pada sebuah klub malam di Orlando, Amerika Serikat, yang membuat 49 orang meninggal dunia.
Seperti sebelumnya, fitur ini memungkinkan pengguna Facebook yang berada di sekitar lokasi bencana alam atau serangan terorisme untuk menginformasikan kepada seluruh teman dan keluarga bahwa mereka dalam keadaan aman.
Pengguna Facebook yang ada di sekitar lokasi kejadian secara otomatis mendapatkan sebuah notifikasi dari Facebook berupa pelacak keamanan yang menanyakan apakah mereka dalam kondisi aman.
Jika pengguna mengeklik "Yes, let my friends know," maka fitur itu akan memberikan notifikasi kepada teman-teman dan keluarga di Facebook.
Fitur ini sebelumnya juga pernah diaktifkan awal tahun ini, yakni setelah pengeboman di bandar udara dan subway di Brussels, Belgia.
Fitur Facebook Safety Check menjadi salah satu cara merespon kondisi krisis yang dilakukan oleh Facebook melalui internet.
Facebook Safety Check pertama kali diaktifkan sebagai respon atas aksi terorisme di Paris, November lalu. Sejak saat itu, fitur ini hanya diaktifkan saat ada kejadian seperti bencana alam dan serangan terorisme.
"Dengan fitur ini, kami berharap mereka yang berada di lokasi terdampak bencana bisa memberitahukan keluarga dan teman-temannya bahwa mereka dalam kondisi aman," demikian bunyi pernyataan Facebook.
**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.
Advertisement
(Tin/Isk)