Liputan6.com, Jakarta - Bos Facebook Mark Zuckerberg memiliki mimpi untuk menghubungkan akses internet ke seluruh dunia, terutama ke tempat terpencil yang sulit dijangkau.
Untuk mencapainya, Facebook Connectivy Lab menciptakan teknologi baru, termasuk pesawat, satelit, dan sistem komunikasi nirkabel untuk menghadirkan akses internet lebih cepat.
Melalui keterangan tertulis Facebook kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (22/7/2016), Connectivity Lab mengumumkan sebuah percobaan penerbangan Aquila yang pertama.
Baca Juga
Aquila merupakan nama pesawat nirawak (drone) milik Facebook yang berbahan bakar solar (tenaga matahari). Pesawat nirawak ini digunakan oleh Facebook untuk memberikan internet terjangkau bagi pengguna di tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Nantinya, Aquila diharapkan bisa mengelilingi wilayah yang memiliki diameter hingga 60 mil serta memancarkan konektivitas internet dari ketinggian di atas 60.000 kaki menggunakan laser komunikasi dan sistem gelombang milimeter.
Dalam keterangan resminya, disebutkan bahwa Aquila terbang hingga 3 bulan lamanya. Secara fisik, drone milik Facebook ini punya sayap yang besar, namun memiliki tingkat konsumsi daya yang rendah (hanya 5.000 watt) atau setara dengan daya tiga pengering rambut.
"Ini adalah pertama kalinya kami menerbangkan pesawat dengan ukuran utuh. Sebelumnya, kami pernah menerbangkan Aquila yang berukuran seperlima ukuran aslinya," kata Facebook dalam keterangannya.
Aquila sendiri telah melakukan sejumlah pengecekan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pesawat bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Saat penerbangan pertamanya, Aquila berhasil terbang 90 menit, yakni 3 kali lebih lama dari waktu yang direncanakan.
Dalam beberapa waktu ke depan, Facebook Connectivity Lab bakal terus melakukan perbaikan agar Aquila bisa mengerjakan tugasnya dengan baik.
(Tin/Isk)