Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia secara resmi mengeluarkan pengumuman untuk tidak mengaktifkan atau mengisi daya Galaxy Note 7 mereka di pesawat.
Imbauan ini muncul setelah regulator penerbangan Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) resmi mengambil keputusan akibat maraknya insiden pada ponsel premium milik Samsung ini.
Tak lama setelah imbauan tersebut muncul, maskapai asal Indonesia ini pun resmi mengeluarkan larangan penggunaan smartphone teranyar pabrikan perusahaan Korea Selatan tersebut selama penerbangan.
Baca Juga
"...setiap penumpang Garuda Indonesia yang memiliki perangkat Samsung Galaxy Note 7 untuk dapat me-nonaktifkan perangkat tersebut setiap saat selama penerbangan, dan penumpang dilarang untuk mengisi daya ulang baterai perangkat tersebut selama dalam pesawat," seperti yang tim Tekno Liputan6.com kutip dari pernyataan resmi Garuda Indonesia, Minggu (11/9/2016).
Selain Garuda Indonesia, maskapai lain seperti Qantas, Jetstar, Virgin Australia, dan Singapore Airlines pun saat ini juga meminta para penumpangnya untuk tidak mengaktifkan atau mengisi daya perangkat selama dalam pesawat.
Sekadar informasi, pekan lalu Samsung juga secara resmi mengumumkan untuk mengambil kembali (recall) seluruh smartphone Galaxy Note 7 di pasaran. Hal ini Samsung lakukan setelah mendapati baterai di perangkat tersebut bermasalah.
(Ysl/Isk)