Genjot Pasar Indonesia, Grab Disuntik Dana Rp 9,8 Triliun

Rencananya, kucuran dana baru ini siap digunakan untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

oleh Corry Anestia diperbarui 20 Sep 2016, 11:45 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2016, 11:45 WIB
GrabTaxi Ganti Nama Jadi Grab
GrabTaxi Ganti Nama Jadi Grab. Kredit: Grab

Liputan6.com, Jakarta - Layanan pesan transportasi online, Grab baru saja memperoleh pendanaan baru sebesar US$ 750 juta atau setara Rp 9,8 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. 

Dengan investasi baru ini, sebagaimana dilaporkan CNBC, Selasa (20/9/2016), total pendanaan yang telah diperoleh perusahaan asal Singapura ini telah mencapai lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.

Menurut pernyataan resmi Grab, pendanaan ini dikucurkan oleh SoftBank, perusahaan telekomunikasi raksasa asal Jepang, bersama dengan investor baru dan existing lainnya.

Pihak Grab mengatakan dana ini akan digunakan untuk melanjutkan ekspansinya di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Hingga semester satu 2016, pertumbuhan layanan GrabCar dan GrabBike naik hingga 250 kali lipat secara tahunan di Indonesia.

"Kami melihat (Indonesia) sebagai pasar bernilai US$ 15 miliar untuk layanan ride-hailing," ujar Anthony Tan, CEO dan Co-founder Grab dalam pernyataan resminya.

Selain itu, Grab berencana meningkatkan bisnisnya lewat layanan pembayaran mobile, GrabPay di tiap regional. Baru-baru ini, Grab bermitra dengan Citibank untuk pembayaran pesanan dengan poin Citibank. 

Meski baru tersedia di Singapura, GrabPay dijanjikan bakal segera hadir di empat negara lain, termasuk Indonesia dan Filipina.

Di Asia Tenggara, Grab tercatat telah memiliki 400.000 driver, dengan 1,5 juta pemesanan harian (daily booking).

(Cas/Why)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya