Liputan6.com, California - Belum genap dua minggu smartphone terbaru Apple—iPhone 7 dan 7 Plus—dirilis, sebuah kabar muncul yang menyatakan kalau kedua ponsel anyar Apple tersebut sudah bisa di-jailbreak.
Ya, jailbreak adalah ‘gerakan bawah tanah’ para pengguna iOS yang ingin mengoprek sistem operasi tersebut dengan cara ilegal, seperti membuat perangkat iPhone dapat mengunduh berbagai aplikasi gratis, yang seharusnya berbayar.
Advertisement
Baca Juga
Jailbreak sendiri merupakan tindakan yang bisa melanggar sistem keamanan iOS.
Kali ini, info jailbreak iPhone 7 terkuak dari seorang hacker dan pakar keamanan Luca Tedesco yang mengunggah perangkatnya lewat Twitter.
Dilansir Ubergizmo, Jumat (23/9/2016), iPhone 7 dengan warna Matte Black miliknya memperlihatkan layar menu Cydia yang merupakan menu utama jailbreak di perangkat iPhone.
Diyakini, iPhone 7 versi jailbreak miliknya berjalan dengan sistem operasi iOS 10.0.1 dan Cydia versi 1.1.26. Meski begitu, ia masih enggan mengungkap bagaimana cara mengoprek perangkatnya sehingga bisa di-jailbreak.
Banyak yang tidak percaya bahwa iPhone 7 tersebut benar-benar ter-jailbreak. Pasalnya, sistem operasi iOS 10 diklaim tidak memiliki celah dan ekstra aman sehingga tidak ada satu pun bisa membobolnya termasuk kelompok jailbreak yang cukup terkenal, yaitu Pangu.
Awalnya, Pangu juga sempat tidak dapat membobol iOS 9 karena hal serupa yang terjadi di iOS 10. iOS 9, diklaim menjadi sistem operasi paling aman dan kebal terhadap jailbreak para hacker.
Bahkan, salah satu perusahaan keamanan siber Zerodium sempat mengumumkan sempat berhasil menemukan jailbreak di iOS 9, maka mereka akan memberikan hadiah Rp 14,5 miliar.
Jailbreak sendiri dianggap merugikan. Karena, ia dapat memancing malware yang mampu merusak sekitar 225.000 pengguna Apple yang telah men-jailbreak iPhone-nya.
Tak hanya itu, Jailbreak juga melanggar End User License Agreement, yang bisa mematikan garansi perangkat iOS, namun juga melemahkan sistem keamanan perangkat menjadi rentan terhadap virus.
(Jek/Ysl)