Simak 4 Fakta Menarik tentang Nomor Telepon

Berikut ini rangkuman 4 fakta menarik yang perlu kamu ketahui tentang nomor telepon.

oleh Corry Anestia diperbarui 28 Sep 2016, 07:25 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2016, 07:25 WIB
Nomor Telepon
Ilustrasi nomor telepon

Liputan6.com, Jakarta - iPhone atau ponsel Android yang kamu miliki saat ini merupakan cikal bakal dari penemuan telepon yang diciptakan oleh Antonio Meucci, di mana lebih dulu dipatenkan oleh Alexander Graham Bell.

Lewat perangkat tersebut, kamu dapat berkomunikasi dengan orang lain. Tetapi, jangan lupakan juga Almon Brown Strowger yang menemukan konsep rotary dial atau menelepon langsung ke nomor tujuan. 

Di awal, menghubungi seseorang harus disambungkan terlebih dahulu ke operator. Nah, berkat temuan Strowger yang menyempurnakan telepon, kita kini dapat memiliki nomor telepon masing-masing.

Kali ini tim Tekno Liputan6.com akan mengulas 4 fakta menarik tentang nomor telepon, sebagaimana dilansir dari Mobile Day, Rabu (28/9/2016). Yuk, ikuti ulasannya berikut ini:

1. Konsep Nomor Telepon

Jauh sebelum Almon Strowger menemukan konsep rotary dial, ternyata konsep penggunaan nomor telepon sudah terpikirkan lebih dulu oleh teman Bell, yakni Dr Moses Greeley Parker.

Pada 1879, Parker yang tinggal di Lowell, Massachusetts, sempat berpikir sama untuk menggunakan telepon dengan lebih mudah tanpa harus melalui operator.

Pada saat itu juga, kota Lowell tengah dilanda wabah penyakit Campak. Parker khawatir, jika operator yang bertugas menyambungkan telepon tersebut sakit. Pasti akan sulit bagi operator pengganti untuk mengingat nama si penelepon.

Untuk itu, Parker menyarankan agar operator mengingat nomor telepon ketimbang nama penelepon. Konsep itu pun mulai dijalankan pada 1879. 

2. Nomor Telepon Termahal

Faktanya, pada Mei 2006, nomor telepon 666 6666 dilelang untuk amal, dan terjual senilai 10 juta Qatari atau setara Rp 35,7 miliar di Qatar.

Tetapi sebelum itu, nomor Tiongkok 8888 8888 sudah lebih dulu mencetak rekor sebagai nomor telepon termahal, yakni US$ 270 ribu atau setara Rp 3,5 miliar yang dibeli oleh Sichuan Airlines.

Wilayah Area

3. Jumlah Populasi dan Kode Area

Di Amerika Serikat (AS), hingga 1950an, kode area bukan lah sesuatu yang lazim dalam nomor telepon. AT&T pun mengusulkan The North American Numbering Plan (NANP) pada 1947 untuk membuat panggilan luar kota lebih mudah, di mana akhirnya disetujui di 1951.

Saat itu, kode area dibuat berdasarkan jumlah populasi. Artinya, semakin besar jumlah populasi di sebuah wilayah, akan semakin mudah juga kode yang diberikan untuk melakukan panggilan (rotary dial). 

4. Nomor Darurat

Nomor darurat biasanya populer dengan nomor 911. Namun faktanya tak semua negara memberlakukan nomor darurat sama. Misalnya saja di AS, 911 adalah nomor standar darurat mereka.

Berbeda dengan Eropa yang menggunakan nomor 112, sedangkan Inggris memakai nomor 999. Indonesia sendiri menggunakan nomor 112 sebagai nomor panggilan darurat.

(Cas/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya