Kisruh Demo Go-Jek, Polisi Bantu Mediasi

Tubagus Ade Hidayat, Kombes Kapolres Metro Jakarta Selatan, mengimbau para driver untuk tenang dan menunggu proses mediasi yang ia lakukan.

oleh M HidayatJeko I. R. diperbarui 03 Okt 2016, 12:17 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 12:17 WIB
Go-Jek
Tubagus Ade Hidayat, Kombes Kapolres Jakarta Selatan (Liputan6.com/M. Wahyu Hidayat)

Liputan6.com, Jakarta - Suasana aksi demonstrasi yang dilakukan para driver Go-Jek pada hari ini, Senin (2/10/2016) mulai memanas. Bertambahnya massa membuat pihak polisi akhirnya turun tangan dan berusaha menjadi mediator antara pihak pengemudi dengan manajemen PT Go-Jek Indonesia.

Kombes Tubagus Ade Hidayat dari Kapolres Metro Jakarta Selatan muncul di tengah keramaian kisruh demonstrasi para pengemudi di depan kantor Go-Jek yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan.

“Supaya saya tahu permasalahan apa yang rekan-rekan minta, saya minta perwakilan rekan-rekan, beberapa orang saja. Lima orang cukup,” kata Tubagus kepada para demonstran.

“Nanti saya bantu mediasi dengan manajemen Go-Jek. Bukan ketemu manajemen, ketemu saya dulu,” sambungnya. Alih-alih tenang, para driver semakin geram. Mereka tetap bersikeras untuk melakukan mediasi secara terbuka di luar kantor Go-Jek dengan menggunakan alat pengeras suara.

“Nanti. Sekarang ketemu saya dulu saja sebagai perwakilan,” timpal Tubagus menjanjikan.

Aksi demonstrasi kembali terjadi karena beberapa kebijakan perusahaan yang disebut-sebut tak mendukung para mitra pengemudi.

Sistem performa saat ini dinilai cukup merugikan sebab pesanan yang dibatalkan oleh pemesan berpengaruh pada pengemudi. Padahal jika kondisi itu dilakukan pihak pengemudi, penurunan performa dapat diterima.

Pesanan yang masuk pun disebut terlalu banyak. Kondisi itu secara tak langsung membuat performa menurun karena pengemudi tak punya banyak waktu untuk memilih pesanan.

Performa pengemudi pun berkaitan dengan bonus yang diterima. Semakin tinggi performa, poin yang diperoleh juga semakin tinggi dan peluang mendapat bonus makin besar.

Masalah lain yang juga merugikan pengemudi adalah titik jemput yang dirasa terlalu jauh. Saat ini, seorang pengemudi bisa mendapatkan pesanan dari pelanggan dengan jarak 10 km dan harus dijemput.

Karena itu, sistem tersebut juga menjadi perhatian para pengemudi. Pihak Go-Jek sendiri disebut sudah berjanji akan memperbaiki, tapi hingga saat ini masih belum ada perubahan.

Soal lain yang juga dijanjikan perusahaan yang dipimpin Nadiem Makarim itu adalah soal asuransi. Hingga sekarang, menurut dia, tak ada asuransi jiwa dan asuransi kendaraan bermotor bagi pengemudi.

Hari ini ditargetkan akan ada 1.000 pengemudi yang berpartisipasi dalam aksi ini dan kebanyakan berasal rombongan dari Gelora Bung Karno. Aparat terkait seperti polisi, dinas perhubungan, dan Satpol PP juga juga bersiaga di lokasi demonstrasi

(Jek/Why/Ysl)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya