Liputan6.com, California - Snapchat--yang sekarang telah berganti nama perusahaan menjadi Snap Inc.--dikabarkan tengah mempersiapkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan nilai yang fantastis.
Kabarnya, nilai IPO perusahaan tersebut berkisar US$ 25 miliar atau setara dengan Rp 324 triliun). Itu pun prediksi valuasi IPO dalam taraf minimum.
Seperti dikutip Phone Arena dari The Wall Street Journal, Jumat (7/10/2016), perusahaan yang dipimpin Evan Spiegel tersebut telah mempersiapkan dokumen persyaratan IPO dan akan menjual sebagian sahamnya pada Maret 2017 mendatang.
Benar tidaknya kabar ini, pihak Snapchat belum memastikan apakah mereka akan melakukan IPO dengan jumlah yang tak tanggung-tanggung.
Baca Juga
Namun jika benar terjadi, IPO tersebut akan menjadi IPO dengan valuasi paling tinggi kedua setelah Alibaba pada 2014 dengan jumlah US$ 168 miliar (setara dengan Rp 2.183 triliun).
Snapchat sendiri diharapkan bisa menghasilkan sebanyak US$ 366 juta (sebanyak Rp 4,7 triliun) setidaknya sampai di penghujung tahun ini.
Disebut-sebut, target pendapatan Snapchat pada tahun ini naik sebanyak US$ 60 juta (Rp 779 miliar) ketimbang targetnya pada 2015 lalu.
Kiprah Snapchat di dunia teknologi memang terbilang dinamis. Awalnya, Snapchat hanya fokus menggarap aplikasi media sosial berbagi foto dan video yang ditargetkan khusus bagi kalangan millenials.
Meski digunakan banyak anak muda, nyatanya Snapchat bisa menjadi 'lahan empuk' bagi para pengiklan untuk mempromosikan produknya.
Menurut mereka, beriklan di Snapchat merupakan strategi jitu mengingat sebagian besar pengguna merupakan remaja dan pasti tertarik dengan konten iklan yang unik dan penuh warna.
Kini, setelah bertransformasi menjadi Snap Inc., mereka akhirnya melebarkan sayap ke ranah perangkat keras dengan menghadirkan kacamata pintar perdananya yang bernama Spectacles.
Kehadiran perangkat itu disebut menjadi alasan kuat Snapchat memilih mengubah nama perusahaannya saat ini.
Spectacles sendiri merupakan kacamata yang dapat digunakan untuk merekam video selama 10 detik dengan lensa 115-degree-angle. Spesifikasi itu disebut membuat kemampuan kacamata ini lebih dekat dengan mata manusia ketimbang kamera tradisional.
(Jek/Cas)