Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Apple memutuskan untuk membuka pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D) di Shenzhen.
Pengumuman ini diungkap langsung oleh CEO Apple Tim Cook di sela-sela pertemuan dengan para pejabat tinggi Shenzen pada ajang National Mass Innovation and Enterpreneurship Week 2016 pekan lalu.
Mengutip informasi dari laman Reuters, Senin (17/10/2016), perusahaan berbasis di Cupertino ini berharap pembangunan di Shenzen dan Beijing dapat memperkuat hubungan dengan mitra lokal di China.
Baca Juga
"Kami sangat senang bisa membuka pusat (R&D) di Shenzen tahun depan. Dengan ini tim teknik kami (Apple) dapat bekerja lebih dekat dan kolabirasi dengan mitra manufaktur kami," ucap juru bicara Apple.
Selain untuk menarik minat pengembang software berbakat di Shenzen untuk mengembangkan platform iOS kedepannya, ini juga merupakan respon perusahaan terhadap kecilnya minat penduduk China terhadap produk Apple seperti iPhone.
Sekadar informasi, Apple memang sudah sejak lama mengalami masalah baik dari segi penjualan hingga penutupan layanan iTunes dan iBooks di China.
Selain di China, Apple telah membangun pusat R&D di Jepang, Israel, dan Inggris. Kabarnya, Apple juga akan melakukan hal serupa di Kanada, India, Vietnam, dan negara-negara lainnya.
(Ysl/Isk)