MatahariMall Dapat Suntikan Dana Rp 1,3 Triliun dari Mitsui & Co

Guna berfokus pada bisnis eCommerce online to offline, MatahariMall mendapatkan pendanaan senilai Rp 1,3 triliun dari Mitsui & Co.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 19 Okt 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 15:30 WIB
MatahariMall
Perayaan tahun pertama MatahariMall. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan eCommerce MatahariMall mendapatkan kucuran dana baru senilai US$ 100 juta atau setara Rp 1,3 triliun.

Dalam keterangan resmi MatahariMall yang diterima Tekno Liputan6.com, Rabu (19/10/2016), investasi ini disebut-sebut bakal menjadikan MatahariMall sebagai salah satu perusahaan teknologi paling bernilai di Indonesia.

Adapun, suntikan investasi tersebut diperoleh dari perusahaan asal Jepang Mitsui & Co, partisipasi dari pemodal baru, dan pemodal yang sudah ada.

Pendanaan ini akan digunakan secara bertahap selama setahun untuk meningkatkan pangsa pasar dan memperkuat kedudukan MatahariMall sebagai pemain eCommerce O2O (online-to-offline). 

 CEO MatahariMall Hadi Wenas berharap MatahariMall bisa terus tumbuh ke tahap selanjutnya. "Visi kami adalah menjadi perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia dan menjadi mesin penggerak industri eCommerce di kawasan ini," kata Wenas.

Sementara itu, Chairman MatahariMall Emirsyah Satar mengatakan keahlian Mitsui di bidang teknologi dan logistik akan menunjang rencana pertumbuhan MatahariMall.

Selain MatahariMall, Mitsui juga memimpin pendanaan terhadap Mercari, perusahaan eCommerce Jepang dengan nilai perusahaan lebih dari US$ 1 miliar atau setara Rp 13 triliun. 

COO ITC Mitsui & Co, Nobuaki Kitamori menyebutkan keyakinannya akan peluang bisnis eCommerce di Indonesia. "Mitsui berkomitmen terhadap visi jangka panjang MatahariMall dan berharap dapat membantu tim dalam merealisasikan rencana itu," tuturnya.

Sebelumnya, Mitsui dan Grup Lippo, tempat MatahariMall bernaung, telah menjalin kemitraan dan investasi di bidang teknologi dan media di Indonesia. Misalnya terkait dengan penyedia layanan 4G Bolt, jaringan televisi berbayar BigTV, serta pusat data (data center) seluas 80.000 meter persegi.

(Tin/Cas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya