Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha Lenovo Group, Motorola Mobility, akhirnya resmi memproduksi smartphone di Indonesia guna memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh pemerintah.
Ponsel Motorola atau Moto pertama yang diproduksi di Indonesia adalah Moto E3 Power, yang juga dijadwalkan meluncur di pasar Indonesia pada bulan ini.
Smartphone 4G ini dilengkapi prosesor quad-core, RAM 2GB, layar HD 5 inci, kamera belakang 8MP, kamera depan 5MP dan berbasis sistem operasi (OS) Android Marshmallow. Keunggulan utamanya terletak pada daya tahan baterai karena didukung fitur rapid charging.
Baca Juga
Country Lead Mobile Business Group Lenovo Indonesia, Adrie R Suhadi, menjelaskan keputusan untuk memproduksi Moto E3 di Tanah Air adalah untuk menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu pasar prioritas. Maka itu, perusahaan merasa perlu mengikuti aturan TKDN.
Selain itu, Lenovo juga ingin membuktikan bahwa perusahaan mampu memproduksi produk premium di luar pusat produksi massal seperti Tiongkok, meski ada tantangan dari sisi mesin produksi, kontrol kualitas, hingga pengujian ketat.
"Kami mencoba untuk mematahkan keyakinan tersebut dengan mulai memproduksi smartphone Moto di Indonesia, diawali dengan Moto E3 Power dan diikuti seri Moto lainnya dalam waktu dekat," tutur Adrie.
Indonesia merupakan salah satu pasar penting bagi para vendor smartphone, termasuk Lenovo. Menurut data International Data Corporation (IDC), lebih dari 100 juta unit smartphone dikirim ke Asia Tenggara pada 2015 dengan pertumbuhan 22 persen (Year-on-Year).
Indonesia merupakan pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara dengan pangsa pasar 29 persen dari total pasar yang ada.
Lenovo sendiri berada dalam daftar lima vendor smartphone top di Indonesia pada kuartal II 2016. "Kami selalu menargetkan pertumbuhan dan target untuk kuartal ini adalah double digit," jelas Adrie.
(Din/Cas)