Liputan6.com, California - Setelah mengorbit Planet Saturnus dan bulan-bulannya selama lebih dari satu dekade, pesawat luar angkasa (spacecraft) Cassini akhirnya memasuki tahun terakhirnya.
Ini artinya, pesawat eksplorasi milik NASA tersebut bakal 'pensiun' dan tidak lagi beroperasi di luar angkasa tahun depan.
Sebagaimana dilaporkan laman Space, Sabtu (29/10/2016), dalam fase terakhirnya, Cassini akan menghadapi risiko cukup berbahaya.
Baca Juga
Pasalnya, Cassini harus 'bergerak' cepat di antara atmosfer cincin dan Planet Saturnus demi mengumpulkan data penting terkait berapa usia cincin dan komposisi dari atmosfer planet.
Pada 2017 mendatang--tepat 20 tahun melayang di luar angkasa--Cassini akan 'meledakkan' dirinya di dalam atmosfer planet.
"Meski ini merupakan tugas terakhir Cassini, kami anggap ini sebagai misi baru," kata kepala ilmuwan Cassini di NASA Jet Propulsion Laboratory, Linda Spilker.
"Kami menerbangkan sebuah pesawat eksplorasi ke tempat yang belum pernah dijamah. Ketika ia terbang ke tempat yang baru, sudah jadi kewajiban baginya untuk menemukan hal yang menakjubkan," ia melanjutkan.
Puncak eksplorasi Cassini akan terjadi pada 29 November 2016. Saat tersebut akan menjadi momen di mana ia akan mengorbit sebuah wilayah yang disebut "F-Ring" usai mengorbit Saturnus sebanyak 22 kali.
(Jek/Ysl)