Ilmuwan Ciptakan USB Khusus untuk Uji HIV

Sekelompok peneliti dari Imperial College London berhasil mengembangkan perangkat berukuran USB untuk mengukur kadar HIV

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 13 Nov 2016, 08:06 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2016, 08:06 WIB

Liputan6.com, London - Pengembangan teknologi di bidang kesehatan kembali terbantu dengan perangkat ciptaan sekelompok peneliti asal Imperial College London. Mereka sedang mengembangkan stik USB yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa banyak jumlah virus HIV di darah pasien.

Bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat bernama DNA Electronics, tim peneliti berharap alat ini bisa menampilkan hasil pengujian secara tepat dan akurat.

Meskipun masih dalam tahap awal pengembangan, pasien AIDS diharapkan dapat mengukur tingkat virus, sama mudahnya seperti pasien diabetes mengukur kadar gulanya.

Teknologi ini menggunakan tetesan darah untuk mampu mendeteksi HIV yang ada di dalamnya. Setelah itu, perangkat ini akan menciptakan sinyal elektrik yang dapat dibaca komputer, laptop, dan perangkat genggam.

Cara ini membuat pengukuran jumlah virus lebih efektif, karena tes yang ada saat ini setidaknya membutuhkan waktu tiga hari untuk bisa mendapatkan hasilnya. Dengan demikian, perangkat ini dapat membantu lebih banyak pasien untuk memeriksa kadar virusnya sendiri. 

"Pemantauan merupakan hal yang krusial untuk menandakan keberhasilan pengobatan HIV. Sementara, saat ini pengujian kerap membutuhkan biaya dan peralatan kompleks, termasuk waktu pengujian yang cukup lama," ujar salah satu peneliti dalam pengembangan ini, Graham Cooke, seperti dikutip dari Mirror, Minggu (13/11/2016).

Karenanya, tim peneliti mengembangkan perangkat anyar yang kini berukuran lebih ringkas sebesar chip USB, dari yang sebelumnya sebesar mesin foto kopi. Proses pengujian akan memanfaatkan chip ponsel dan setetes darah yang diletakkan di titik pada USB tersebut. 

Berdasarkan beberapa kali uji coba, pengukuran menggunakan perangkat ini 95 persen akurat dengan sampel penelitian darah lebih dari 991.

Penelitian yang juga sudah diterbitkan di jurnal Scientific Reports ini menemukan waktu rata-rata yang diperlukan untuk membaca sebuah sampel adalah 20,8 menit.

(Dam/Isk)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya