Liputan6.com, Jakarta - Meski kedengarannya praktis dan cepat, masih banyak orang yang skeptis dengan fitur cashless payment. Faktor keamanan jadi alasan terkuat.
Menyadari hal ini, Grab membangun ‘markas’ khusus untuk mengamankan layanan GrabPay. Fasilitas tersebut dibangun di tiga negara berbeda yaitu Singapura, Beijing, dan Seattle.
Hal tersebut diutarakan Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia. Ia mengatakan, sistem keamanan menjadi prioritas utama Grab sebelum merilis sebuah produk karena hal ini menyakut kepercayaan konsumen.
Advertisement
“Keamanan jadi faktor utama. Ini menyangkut kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, kami ciptakan fasilitas dengan teknologi Fraud Checking System,” ujar Mediko saat peluncuran GrabPay Credits di Penang Bistro, Jakarta.
Baca Juga
Di waktu bersamaan, Product Management Grab Singapore Tom Waechther menjelaskan, pihaknya juga telah menggaet sejumlah engineer spesialis di tiga negara tersebut untuk mengoptimalkan sistem keamanan Grab.
Tak hanya itu, Grab juga bermitra dengan beberapa pihak eksternal untuk menguji sistem keamanannya. Salah satunya adalah uji coba pembobolan ketahanan sistem keamanan tersebut.
“Kalau kami temukan celah keamanan, secepat mungkin akan diperbaiki. Ini akan terus kami lakukan demi meningkatkan keamanan Grab," kata Tom.
Sekadar informasi, Grab baru saja merilis solusi pembayaran nontunai bernama GrabPay Credits. Layanan ini menawarkan metode top-up tak hanya dari kartu kredit dan debit.
Dengan menggunakan fitur ini, pengguna bisa top-up saldo pembayaran nontunai Grab dari beberapa mitra bank lokal, ATM, hingga jaringan top-up lain mulai dari minimarket hingga eWallet.
Untuk saat ini, fitur tersebut baru hadir di Indonesia dan Singapura. Pada waktu dekat, Grab berencana untuk meluncurkan GrabPay Credits di Filipina, Thailand, Malaysia dan beberapa negara tetangga lain yang ada di Asia Tenggara.
(Jek/Isk)