Tak Diundang Donald Trump, Twitter Dinilai Terlalu Kecil

Seorang juru bicara tim transisi Donald Trump, menjelaskan bahwa eksekutif Twitter memang tidak diundang dalam pertemuan tersebut.

oleh Andina Librianty diperbarui 15 Des 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2016, 12:00 WIB
Jack Dorsey
Jack Dorsey, CEO Baru Twitter (sumber : techcrunch,com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menggelar pertemuan dengan sejumlah petinggi perusahaan teknologi pada Rabu, 14 Desember 2016. Namun ada satu perusahaan teknologi terkenal yang absen yaitu Twitter.

Seorang juru bicara tim transisi Trump menjelaskan bahwa eksekutif Twitter memang tidak diundang dalam pertemuan tersebut. Twitter dinilai terlalu kecil jika dibandingkan perusahaan-perusahaan lain yang hadir.

Ketidakhadiran Twitter dinilai cukup mengejutkan. Pasalnya, Trump diketahui termasuk aktif menggunakan Twitter selama masa kampanye, juga membahas berbagai isu seperti keamanan cyber di layanan microblogging tersebut.

"Mereka tidak diundang karena mereka tidak cukup besar," demikian penjelasan dari tim transisi Trump, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/12/2016).

Twitter saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$ 13,85 miliar. Jika dilihat dari hal tersebut, maka perusahaan media sosial itu memang lebih kecil daripada Facebook dan Amazon, yang ikut dalam pertemuan tersebut.

Menurut laporan, perusahaan terkecil yang hadir dalam pertemuan itu adalah Tesla. Perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk itu memiliki kapitalisasi pasar US$ 31, 92 miliar.

Meski terbilang sebagai 'perusahaan kecil', sejatinya Twitter memainkan peran besar dalam kampanye Trump. Ia bisa terhubung langsung dengan para pemilihnya melalui layanan tersebut. Menurut sumber, keputusan untuk mengecualikan CEO Twitter, Jack Dorsey, disebabkan kemarahan Trump terhadap perusahaan tersebut. Twitter dilaporkan menolak kesepakatan iklan dengan kampanye Trump pada Oktober 2016.

Namun juru bicara transisi Trump mengatakan hal tersebut tidak ada hubungannya dengan undangan pertemuan. Karena Trump sebelumnya diketahui berseteru dengan sejumlah petinggi perusahaan teknologi yang mereka undangan dalam pertemuan itu, termasuk CEO Amazon Jeff Bezos dan CEO Apple Tim Cook.

Trump dalam pertemuan tersebut menyinggung soal perusahaan teknologi yang tidak ada dalam daftar undangan. Namun ia tidak menyebut Twitter secara khusus.

"Saya tidak ingin memberitahu kalian bahwa ada ratusan panggilan yang kami punya untuk datang ke pertemuan ini. Dan saya akan katakan bahwa Peter (Thiel) semacam mengatakan 'tidak, perusahaan itu terlalu kecil', dan 'yang lain perusahaan-perusahaan besar'," kata Trump.

Menurut catatan BBC, kebanyakan petinggi teknologi yang bersedia hadir dalam pertemuan itu karena dibujuk oleh Peter Khiel. Pria yang dikenal sebagai investor di sejumlah perusahaan teknologi tersebut, saat ini menjadi penasehat tim transisi Trump.

(Din/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya