Liputan6.com, California - Facebook tengah berencana mulai menerapkan monetisasi video di layanannya. Cara yang dipilih oleh jejaring sosial ini adalah menempatkan iklan di video tersebut.
Recode melaporkan Facebook akan menguji coba kebijakan ini dalam waktu dekat. Jadi, video yang diunggah oleh penerbit akan memiliki iklan, tak lama setelah video diputar.
Dikutip dari Engadget, Rabu (11/1/2017), kebijakan ini tak akan berpengaruh pada video yang diunggah oleh pengguna biasa. Sama seperti YouTube, Facebook akan menerapkan metode berbagi keuntungan dengan penerbit video tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Rencananya, Facebook akan berbagi sekitar 55 persen dari pendapatan iklan di video. Melalui kebijakan ini, diperkirakan perusahaan yang kini dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu dapat menghasilkan uang dari video dalam layanannya.
Setelah video dengan durasi 90 detik atau lebih mulai berjalan, iklan yang ditayangkan akan muncul setidaknya 20 detik. Dengan kebijakan ini, ada kemungkinan Facebook akan mengubah pelacakan video yang diterapkan sekarang.
Keputusan Facebook untuk mulai menerapkan monetisasi layanan videonya tak lepas dari jumlah penonton yang terbilang cukup besar.
Karenanya, pada November 2016, Zuckberberg menegaskan bahwa layanannya akan lebih memprioritaskan konten video. Sebagai informasi, berdasarkan data November 2015, Zuckerberg sempat mengungkapkan penonton video di Facebook berhasil mencapai 8 miliar per hari. Hanya, perhitungan itu dianggap bermasalah bagi sebagian pihak.
Alasannya, Facebook sudah menghitung pengguna ke dalam daftar penonton walau baru menyimak video selama 3 detik. Terkait masalah tersebut, tahun lalu raksasa jejaring sosial itu sempat melakukan klarifikasi ke sejumlah pengiklan.
(Dam/Why)