Liputan6.com, Washington DC - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memang dikenal 'ceriwis' ketika menggunakan media sosial, khususnya Twitter. Tak sedikit cuitannya mengundang ragam respon dari netizen karena dianggap kontroversial.
Namun tahukah kamu, ada sebuah fakta mengejutkan di balik Twitter Trump? Dalam perbincangannya bersama Michael Gove, anggota parlemen yang juga merupakan Secretary of State for Justice Inggris baru-baru ini, Trump mengaku bahwa ia tak seutuhnya membuka media sosial, khususnya Twitter (@realDonaldTrump).
"Tidak, saya tak sesering itu (menggunakan media sosial). Saya punya satu atau dua asisten yang kerjaannya 'mencuit' di Twitter. Jadi, saya tinggal dikte apa yang ingin dicuit, dan tugas mereka mengetiknya," ungkap Trump sebagaimana dikutip Business Insider, Selasa (17/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dan saat nanti Trump resmi menjadi presiden, ia menegaskan akan lebih 'aktif' di Twitter. Tujuannya, untuk meluruskan 'ketidakjujuran' yang dibuat oleh kalangan jurnalis di ranah media AS.
"Saya pikir, hadirnya saya di media sosial dapat meluruskan kesimpangsiuran informasi. Mereka tak bisa berbuat apa-apa jika ada informasi yang lebih akurat. Apalagi jika disangkutpautkan dengan breaking news," ia melanjutkan.
Dari semua media sosial yang ia gunakan, Trump menyatakan bahwa ia akan lebih aktif di Twitter, sedangkan media sosial seperti Facebook dan Instagram tak akan menjadi prioritasnya.
"Saya akan lebih aktif di situ Twitter, saya punya 20 juta pengikut di situ. Tetapi, kalau dihitung-hitung, saya punya 46 juta pengguna dari semuanya (Facebook, Twitter dan Instagram)," ungkapnya.
Terpilihnya Trump sebagai presiden AS mengalahkan pesaingnya, Hillary Clinton, dalam pemilu presiden 2016. Ia pun mengekspresikan kemenangannya lewat Twitter.
Dalam cuitan pertamanya di Twitter setelah terpilih menjadi presiden, ia mengatakan bahwa kemenangannya adalah sesuatu yang penting dan masyarakat AS akan bersatu lebih erat dari yang sebelumnya.
"Ini malam yang indah dan penting! Pria dan wanita yang terlupakan tidak akan pernah terlupakan lagi. Kita akan bersama lebih erat lagi dari yang sebelumnya," cuit Trump.
(Jek/Cas)