Liputan6.com, Jakarta - Lahan parkir yang terbatas, tak berbanding lurus dengan jumlah kendaraan yang meningkat. Maka tak heran bila parkir liar para ojek dan taksi online dipinggir jalan kian menjamur.
Beragam solusi pun coba dilakukan pemerintah dengan membagi zona parkir beragam tarif hingga tindakan tegas bagi para pelanggar parkir di jalanan, mulai dari cabut pentil, derek, bahkan angkut kendaraan oleh dinas perhubungan setempat.
Untuk mendukung solusi tersebut, sebuah aplikasi bernama Parkiran hadir bagi para pengendara yang ingin memarkirkan kendaraannya dengan aman dan nyaman.
Advertisement
Menariknya, aplikasi ini memiliki fitur asuransi yang melindungi keamanan kendaraan, harga parkir yang jelas, kemudahan pembayaran dengan sistem cash dan P Pay, serta transparansi retribusi dan pajak yang harus disetorkan kepada negara.
Selain pengendara, para mitra yang menyediakan lahan parkir juga ikut mendapatkan manfaatnya dengan nilai tambah dari lahan tidur yang dimiliki.
“Semua mitra kami tertarik dengan program ini. Salah satunya memberikan asuransi terhadap kendaraan yang parkir. Kami pun mengedukasi mereka untuk memberikan fasilitas tambahan, seperti toilet, musholla, warung makan, Wi-Fi gratis, cucian motor, dan helm agar memiliki nilai tambah bagi calon pengguna jasa layanan parkir. Pengendara cukup gunakan parkiran dan bisa one stop service sesuai dengan kebutuhan. Mitra kami boleh rumahan, tapi bukan murahan,” ujar CEO & Founder Parkiran, Hatta Afkar.
Melalui keterangan tertulisnya, Jumat (27/1/2016), Hatta memaparkan bahwa saat ini Parkiran sudah mengantongi 25 mitra yang tersebar di Jabodetabek, 15 diantaranya sudah online.
Baca Juga
Dari 25 mitra tersebut, Parkiran mendapat jatah 25 persen dari rata-rata kapasitas 100 untuk motor dan rata-rata lima untuk mobil yang disediakan mitra. Ke depannya, Parkiran berkomitmen untuk memperluas mitra parkir dengan target 25 parkiran baru tiap bulannya.
“Untuk jatah parkir, saya ingin mengubah pola berpikir masyarakat yang tadinya konvensional bisa meningkatkan pendapatannya dengan pendekatan digital lewat aplikasi ini,” sambung Hatta.
Bagi pengendara yang ingin menggunakan aplikasi ini, cukup mudah. Mereka bisa mencari lahan parkir yang tersedia dengan layanan peta realtime di dalam aplikasi. Cakupan wilayahnya bisa diatur untuk lahan parkir terdekat atau sesuai dengan pencarian lahan parkir yang diinginkan.
Setelah itu, meraka bisa melakukan reservasi atau check in di lahan parkir tersebut. Kemudian, mereka akan mendapat tiket berupa QR code yang nantinya akan di-scan oleh juru parkir atau pemilik lahan parkir (mitra Parkiran. Kapasitas dan ketersediaan parkiran akan terlihat secara real time dalam aplikasi.
Besaran atau biaya parkir sudah ditentukan di awal. Soal pembayaran bisa dilakukan secara cash maupun lewat fitur dompet digital P Pay yang tersedia dalam aplikasi. Untuk saat ini, Parkiran baru tersedia untuk perangkat berbasis Android. Sementara untuk iOS akan tersedia pada Februari 2017.
(Isk/Cas)