Rusia Ringkus Peneliti Kaspersky Lab

Seorang peneliti keamanan siber yang bekerja untuk Kaspersky Lab di Rusia, telah diringkus oleh pihak berwenang. Kenapa?

oleh M Hidayat diperbarui 27 Jan 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2017, 18:30 WIB
Ilustrasi Penangkapan (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Penangkapan (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang peneliti keamanan siber yang bekerja untuk Kaspersky Lab di Rusia, telah ditangkap oleh pihak berwenang.

Peneliti keamanan siber bernama Ruslan Stoyanov itu sebetulnya ditangkap pada Desember 2016, tetapi kabar mengenai hal ini baru mengemuka. Stoyanov, menurut informasi yang dikutip dari BBC, Jumat (27/1/2017) ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan karena ia diduga menerima sejumlah uang dari perusahaan asing.

Di Kaspersky, tugas Stoyanov adalah memantau dan memeriksa serangan peretasan dan pelanggaran yang menerjang perusahaan-perusahaan Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, Kaspkersy Lab mengatakan bahwa penangkapan itu tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya di perusahaan keamanan tersebut.

"Ruslan Stoyanov sedang diselidiki atas aktivitasnya sebelum bekerja di Kaspersky Lab," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan. Adapun Stoyanov bergabung di Kaspersky pada 2012.

Perusahaan menambahkan, "Kami tidak memiliki rincian penyelidikan."

Sebelum di Kaspersky, Stoyanov bekerja di perusahaan keamanan lainnya. Dari 2000 sampai 2006, ia adalah seorang mayor di unit keamanan siber di Kementerian Dalam Negeri Rusia.

Informasi tentang alasan penangkapan Stoyanov masih secuil, tetapi surat kabar Rusia menghubungkan penangkapan Stoyanov dengan penyelidikan atas Sergei Mikhailov, seorang pejabat senior di dinas intelijen Rusia.

Sementara Forbes melaporkan bahwa Stoyanov telah ditangkap dengan merujuk pada Pasal 275 KUHP Rusia. Pasal ini memungkinkan jaksa menangkap seseorang karena melakukan pengkhianatan untuk "menyediakan keuangan, teknis, saran, atau bantuan lainnya" ke negara-negara atau organisasi lain non-Rusia yang dipandang sebagai musuh.

(Why/Isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya