Liputan6.com, Jakarta - Co-founder sekaligus presiden Alphabet (induk perusahaan Google) Sergey Brin bergabung dengan para demonstran di San Francisco International Airport.
Demonstrasi ini merupakan respons masyarakat Amerika Serikat atas kebijakan imigrasi yang dikeluarkan oleh Donald Trump. Kebijakan ini melarang pemberian visa bagi tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip laporan The Verge, Senin (30/1/2017), Brin mengungkap dirinya ikut melancarkan protes karena alasan personal. Ia juga menolak komentar mengenai demonstrasi itu.
Namun kepada jurnalis Forbes Ryan Mac, ia mengatakan, "Aku di sini karena aku adalah seorang pengungsi."
Diketahui, keluarga Sergey Brin bermigrasi dari Uni Soviet ke Amerika Serikat pada 1979 untuk menghindari penganiayaan Yahudi. Tak hanya Brin, CEO Google Sundar Pichai juga seorang imigran.
Dalam sebuah email kepada seluruh karyawan, Pichai menyebut, perusahaan kecewa atas dampak yang mungkin timbul dari kebijakan imigrasi. "Kami selalu membuat pandangan kami mengenai isu-isu imigrasi diketahui oleh publik dan akan terus seperti itu," tulis Pichai.
Just ran into Sergey Brin at #SFO too - same story: here in a personal capacity, not giving comment.
— Dieter Bohn (@backlon) January 29, 2017
Wish he had! https://t.co/BjfML9iwYf
Google cofounder Sergey Brin at SFO protest: "I'm here because I'm a refugee." (Photo from Matt Kang/Forbes) pic.twitter.com/GwhsSwDPLT
— Ryan Mac (@RMac18) January 29, 2017
(Tin/Why)