Ponsel Advan G1 Pakai OS Indonesia, Apa Keunggulannya?

Advan G1 didukung dengan sebuah sistem operasi bernama IDOS (Indonesia Operating System) berbasis Android Marshmallow 6.1.2.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 18 Feb 2017, 14:24 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2017, 14:24 WIB
Advan G1
Ponsel Advan G1. (Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani)

Liputan6.com, Jakarta Advan telah meluncurkan smartphone 4G terbarunya, Advan G1. Ponsel ini didukung dengan sebuah sistem operasi bernama IDOS (Indonesia Operating System) berbasis Android Marshmallow 6.1.2 yang diklaim mampu memberi kesempurnaan saat menjalankan berbagai aktivitas ponsel.

Marketing Director Advan Tjandra Lianto menuturkan, IDOS yang dipakai Advan adalah versi keenam. Meski begitu, inovasi Advan tak akan berhenti di situ sebab tahun ini pihaknya akan mengembangkan versi ketujuh IDOS.

Tjandra mengatakan, IDOS dikembangkan oleh tim lokal Advan. "Kami punya tim sendiri (untuk mengembangkan IDOS) di Semarang dan Jakarta. Sebelumnya, kami alih teknologi dari Senzhen ke Indonesia. Di sini, kami melibatkan putra putri Indonesia, mulai dari siswa SMK dan tenaga kerja," ujar Tjandra ditemui usai peluncuran Advan G1 di Jakarta, Jumat (17/2/2017) sore.

Ia mengatakan Advan tak mau sekadar membuat hardware, perusahaan smartphone yang punya pabrik di Semarang ini ingin agar orang Indonesia bisa menguasai dan mengembangkan teknologi secara mandiri.

Tjandra menganggap bahwa orang Indonesia lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh pengguna di Indonesia dibanding developer software asing. "Mereka (developer asing) kurang paham apa yang dibutuhkan masyarakat Indonseia," tutur Tjandra.

Lantas, apa keunggulan Indonesia OS dibandingkan OS smartphone lainnya?

"Simple, kalau kita sebenarnya aplikasi ada di luaran sana. Kalau tidak ada standar bisa banyak bugs, kedua banyak trial dan error. Nah, trial dan error sudah lakukan di back-end, jadi IDOS sudah berjalan dengan baik. Kalau sudah terintegrasi jadi lebih mudah karena tak perlu lagi install OS, pengguna hanya tinggal memakai saja," kata Tjandra menjelaskan.

Tjandra mengungkapkan, tak semua brand lokal bisa sanggup mengembangkan sistem operasi sendiri. "Mengembangkan OS melibatkan investasi, sumber daya, dan waktu yang cukup lama. Advan sudah mengembangkan OS selama 3 tahun. Kami ingin dibanggakan (oleh pengguna), karenanya Advan tak hanya mengembangkan hardware tapi juga software," ujarnya.

Kembangkan Layanan Cloud

Selain mengembangkan OS, Advan juga punya ambisi untuk menghadirkan layanan cloud. Tak tanggung-tanggung, Advan bakal menggratiskan layanan ini buat penggunanya.

"Kami ingin cloud-nya free of charge, yang lain kan bayar. Nah, kami ingin berikan secara cuma-cuma untuk pengguna Advan," kata Tjandra.

Saat ini, server untuk cloud Advan masih menyewa dari pihak lain, namun perusahaan berharap agar Advan bisa memiliki server sendiri. "Sekarang kami dalam tahap persiapan. Semoga bisa terlaksana tahun ini," katanya.

(Tin/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya