Engineer Uber: Pelecehan Seksual Adalah Masalah Semua Orang

Setelah CEO Uber, Travis Kalanick, giliran engineer Uber bersuara atas skandal pelecehan seksual yang terjadi di dalam perusahaan.

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Feb 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2017, 19:00 WIB
Uber
Logo Uber.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pelecehan seksual yang terjadi di Uber, menuai reaksi dari berbagai pihak. Setelah Chief Executive Officer (CEO) Uber, Travis Kalanick, kini Software Engineer Uber, Aimee Lucido, turut buka suara.

Sebagai seorang engineer perempuan, Lucido menyampaikan pendapatnya bukan untuk menampik klaim mantan karyawan Uber, Susan Fowler, yang mengklaim dirinya telah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang manajer di sana.

Melalu blog pribadinya, Lucido mengingatkan semua orang bahwa kasus yang menimpa Fowler bukan hanya sekedar masalah personal di Uber, tapi secara umum menggambarkannya sebagai sebuah skandal yang lebih besar lagi.

"Insiden ini bukan hanya soal Susan Fowler atau bahkan Uber. Ini adalah masalah semua orang," tulis Lucido.

Ia menilai tindakan pelecehan seorang manajer kepada Fowler adalah menjijikkan, mengerikan dan menakutkan. Namun yang membuatnya paling terkejut adalah melihat bagaimana terkejutnya semura orang atas kasus ini. Padahal, sudah sejak lama kasus semacam ini diserukan di dunia.

"Saya sudah menyuarakan mengenai ini selama bertahun-tahun, tapi orang-orang masih terkejut saat hal semacam ini terjadi. Jika dunia, dan khususnya Uber, menyadarinya, ini seharusnya tidak menjadi sebuah insiden yang terisolasi. Seksisme adalah isu sistemik, sama seperti faham lain, ini tidak bisa diselesaikan dengan hanya memecat beberapa perwakilan SDM yang terlibat langsung," ungkap Lucido.

Menurutnya, pelajaran yang patut diambil dari kasus ini adalah departemen SDM Uber harus bekerja dan manajer melakukan hal yang tidak pantas, lalu Uber harus merilis statistik keberagamannya, maka semua orang melewatkan poin penting dari kasus ini.

"Seksisme adalah sebuah masalah dimana pun. Dalam politik, penerbitan, bahkan akademisi. Jika ini menjadi sebuah 'panggilan' untuk bagian SDM, SRE, dan Uber, ini adalah hal yang hebat. Tapi kita butuh lebih dari itu. Ini harus menjadi 'panggilan' untuk semua orang," jelasnya.

Lucido pun menghimbau semua orang untuk peduli terhadap rekan kerja mereka dan menyebarkan cerita Fowler. Ia ingin semua orang lebih terbuka, tidak hanya dengan apa yang terjadi pada dirinya, tapi juga peduli terhadap orang lain. "Jika kalian melihat sesuatu, maka sampaikan lah," pesan Lucido.

Bagian yang paling penting, katanya, jangan pernah berpikir bahwa kasus pelecehan seksual ini sebagai masalah Uber saja.

"Tanpa keraguan, ini adalah situasi yang buruk dan Uber harus membersihkan banyak hal. Ini adalah masalah pekan lalu, tapi tak peduli seberapa banyak kami meneriakkan soal ini, tidak ada yang mendengarkan. Jadi saat kasus ini masih baru, kita merasa tersakiti dan marah, lihatlah sesuatu yang kita anggap remeh, dan berpikirlah tentang apa yang mungkin akan mengejutkan kita esok hari," tutup Lucido.

(Din/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya