Jermania, Gim Edukasi Kolaborasi Indonesia-Jerman Resmi Dirilis

Jermania, gim edukasi kolaborasi Indonesia-Jerman, akhirnya resmi dirilis setelah melalui enam bulan pengembangan.

oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diperbarui 23 Mar 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2017, 13:30 WIB
Suasana peluncuran Germania di Goethe Institut, Bandung, Rabu (22/3/2017).
Suasana peluncuran Germania di Goethe Institut, Bandung, Rabu (22/3/2017). Liputan6.com/M. Sufyan Abdurrahman

Liputan6.com, Bandung - Jermania, gim edukasi kolaborasi Indonesia-Jerman, akhirnya resmi dirilis. Bertempat di Goethe Institut Bandung, Rabu (22/3/2017) sore, dalam salah satu sesi di acara peluncuran gim ini, Garibaldy Wibowo Mukti, CEO Nightspade sebagai mitra pengembang mengatakan, pihaknya merasa senang dan bangga dengan peluncuran yang sesuai dengan ekspektasi dan rencana.

"Kami bangga karena makin nyata bahwa gim bisa menjadi penyampai pesan, termasuk pesan (di) bidang budaya. Jermania efektif menyampaikan pesan tentang budaya dan aktivitas travelling di Jerman kepada masyarakat Indonesia," katanya kepada Tekno Liputan6.com di Bandung, yang turut menghadiri acara peluncuran gim ini.

Jermania pertama kali digagas dalam workshop bersama antara Goethe-Institut Indonesia, Kementerian Luar Negeri Jerman, Stiftung Digitale Spielkultur, dan Asosiasi Game Indonesia pada 1-5 Agustus 2016.

Sejak awal, selain Garybaldy, juga turut terlibat pendiri Nightspade lainnya yakni Teddy Pandu serta developer gim Jerman yakni Moritz Lehr dari Kunst-stoff Studio dan Linda Kruse dari The Good Evil GmbH. Prototipe Jermania lalu diperkenalkan pertama kali di Goethe-Institut Bandung pada Selasa, 14 Desember 2016 lalu.

Garibaldy Wibowo Mukti, CEO Nightspade, berpose di depan maket acara peluncuran Germania di Goethe Institut, Bandung, Rabu (22/3/2017). Liputan6.com/M. Sufyan Abdurrahman

Garibaldy melanjutkan, pihaknya berharap pemerintah Indonesia bisa berkaca banyak dari kegiatan ini sebab, pemerintah Jerman ternyata mau mengalokasikan dana tak sedikit dalam aktivitas edukasi mutakhir.

"Padahal ini tidak komersial. Dibandingkan proyek komersial kerja sama kami sebelumnya, contohnya Chupa Cups beberapa tahun lalu, ini angkanya jauh lebih besar dan signifikan bagi usaha kami," sambungnya.

Jermania, menurutnya, sangat memadai secara bisnis untuk sebuah gim yang dikembangkan selama enam bulan lamanya dengan melibatkan 12 kru dari pengembang gim yang berdomisili di Cigadung, Bandung Utara itu. Nightspade sendiri merasa puas karena dari desain role game, hingga akhirnya dieksekusi dan diperkenalkan kepada masyarakat, seluruhnya sudah sesuai rencana sehingga bisa memuaskan para pihak terkait.

Teddy Pandu, Project Manager Jermania sekaligus COO Nightspade menambahkan, gim tersebut tidak hanya mengenalkan Jerman dengan gambar dan grafis menarik, tetapi juga memasukkan berbagai teknologi seperti foto 360 derajat serta akselerometer untuk variasi dalam permainan.

"Jermania memasukkan informasi-informasi unik terkait budaya dan tempat unik di Jerman. Pemerintah Jerman ingin memperkenalkan negaranya melalui media lebih populer, mengenalkan Jerman kepada masyarakat Indonesia dengan cara menarik,” tambahnya.

(Msu/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya