Strategi Carousell Berkompetisi di Industri e-Commerce Indonesia

Co-Founder Carousell Marcus Tan mengatakan ada tiga stategi yang disiapkan olehnya untuk berkompetisi di industri e-Commerce Indonesia.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 27 Mar 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2017, 21:00 WIB
Carousell
Co-Founder Carousell Marcus Tan (liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Mobile marketplace asal Singapura, Carousell, telah menyiapkan sejumlah strategi untuk bersaing di industri e-Commerce Indonesia. Co-Founder Carousell Marcus Tan menuturkan setidaknya ada tiga hal yang disiapkan oleh startup yang berdiri pada 2012 tersebut.

Hal pertama adalah kemudahan. Menurut Tan, sejak awal Carousell mengedepankan kemudahan bagi penjual untuk mendaftarkan barangnya, kira-kira hanya dibutuhkan waktu 30 detik. Karena itu, pengalaman berbelanja yang sederhana dan mudah, akan terus dikembangkan.

"Kami berencana memanfaatkan big data dan ahli analisis data untuk terus meningkatkan kemampuan ini. Kami menyebutnya sebagai Classified 4.0 dan kami sangat bersemangat untuk mengembangkannya," tutur Tan saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, Senin (27/3/2017).

Langkah lain yang juga akan terus dikembangkan adalah fitur Discovery. Memanfaatkan data yang tersedia, calon pembeli dipastikan akan makin mudah mencari barang sesuai ketertarikannya. Jadi, ketika pengguna mencari barang kebutuhannya, hasil pencarian akan menampilkan produk paling sesuai.

"Terakhir, adalah komunitas. Indonesia saat ini memiliki beragam komunitas yang memiliki ketertarikan masing-masing. Carousell hadir untuk membantu komunitas itu saling bertukar atau mencari informasi mengenai barang yang diinginkannya," tuturnya.

Tak hanya itu, dalam setahun terakhir Carousell juga telah mengakusisi dan bekerja sama dengan tiga startup. Adapun startup tersebut adalah Watch Over Me, Caarly, dan Duriana. Tan mengatakan bentuk akusisi dan kerja sama ini merupakan bagian dari Carousell untuk menjadi perusahaan kelas dunia, tak hanya dari sisi layanan, tetapi juga teknologi.

"Bekerja sama (dengan Watch Over Me), memungkinkan kami bersinergi dalam hal keamanan pengguna wanita dan platform," tuturnya. Untuk informasi, Watch Over Me merupakan aplikasi keamanan personal bagi perangkat Apple dan Android yang sudah Carousell acqui-hire pada September 2016.

Selang tiga bulan kemudian, Carousell juga mengakuisisi Caarly, startup asal Singapura yang menghubungkan konsumen dengan penjualan mobil bekas. Dengan bergabungnya Caarly, Carousell dapat lebih mudah menawarkan kebutuhan mobil bekas bagi konsumen. Bahkan, telah disiapkan aplikasi khusus bernama Carousell Motors untuk wilayah Singapura.

"Kami juga memperkuat komunitas di wilayah Malaysia dan Singapura dengan mengakuisisi Duriana sekaligus mengukuhkan posisi kami di pasar tersebut," ujarnya mengakhiri pembicaraan. Duriana merupakan startup iklan baris asal Malaysia yang diakusisi pada awal tahun ini.

(Dam/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya