Menkominfo Prediksi Pengguna 4G Capai 60 Persen di Akhir 2017

Menurut Menkominfo Rudiantara, penetrasi pengguna 4G dapat mencapai 60 persen hingga akhir tahun ini

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 26 Apr 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 12:00 WIB
Deklarasi AMSI
Menkominfo Rudiantara memberi sambutan saat Deklarasi Resmi Asosiasi Media Siber Indonesia, Jakarta, Selasa (18/4). AMSI ini didirikan guna Profesionalisme media siber teteap dalam kaidah ditengah belantara berIta-berita Hoax. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak meluncur resmi pada akhir 2014, pengguna layanan 4G LTE di Indonesia terus tumbuh signifikan. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menuturkan pengguna 4G di Indonesia mencapai 40 persen terhadap total pengguna seluler pada tahun lalu.

Pencapaian tersebut tumbuh hampir 50 persen apabila dibandingkan saat teknologi seluler generasi keempat ini pertama kali diluncurkan. Di awal-awal komersialisasinya, jumlah pengguna 4G secara industri baru berkisar 20-30 persen.

"Akhir tahun ini pengguna 4G diprediksi dapat mencapai 60 persen. Meskipun sekarang masih ada operator yang pengguna 4G sudah di atas 50 persen, tapi ada pula yang di bawahnya," tutur Rudiantara saat gelaran Indonesia LTE Conference di Jakarta, Selasa (25/4/2017) kemarin. 

Lebih lanjut, Rudiantara juga mengatakan pertumbuhan penetrasi pengguna 4G ini harus dibarengi dengan langkah operator melakukan pemerataan teknologi jaringan 4G ke seluruh Indonesia.

Terlebih, pada 2018 akan ada penambahan spektrum baru untuk operator, yaitu frekuensi 2.100MHz dan 2.300MHz. Dengan dibukanya frekuensi itu diharapkan dapat mengatasi masalah kepadatan jaringan yang terjadi di kota-kota besar.

Untuk informasi, Menkominfo kini tengah bersiap melakukan tender untuk kedua frekuensi tersebut. Rencananya, proses tender ini akan dilakukan pada pertengahan 2017, sehingga awal tahun depan keduanya sudah dapat beroperasi. 

"Frekuensi yang tinggi itu seperti 2.100MHz kan, untuk menyelesaikan masalah kepadatan, seperti susah menelepon dan sebagainya. Tender tahun ini untuk membantu permasalahan kapasitas di kota-kota besar," ujarnya beberapa waktu lalu.

(Dam/Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya