Tesla Pecat Karyawan Wanita Korban Pelecehan Seksual

Tesla memecat karyawan wanita yang mengaku jadi korban diskriminasi dan pelecehan seksual di tempat kerjanya. Mengapa?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Jun 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2017, 13:30 WIB
Tesla
AJ Vandermeyden, engineer wanita di Tesla yang dipecat karena melaporkan diskriminasi yang dialaminya (Sumber: The Guardian)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang engineer wanita di Tesla menuding perusahaan telah mengabaikan keluhannya tentang pelecehan seksual dan diskriminasi gaji. Alih-alih menanggapi tudingan karyawan bernama AJ Vandermeyden itu, Tesla malah memecatnya.

Pengacara Vandermeyden mengatakan, tindakan pemecatan yang dilakukan Tesla adalah sebuah upaya balas dendam. Hal ini karena Vandermeyden telah memublikasikan diskriminasi yang ia alami dalam sebuah wawancara dengan media Februari lalu.

Mengutip laman The Guardian, Senin (5/6/2017), Vandermeyden diberhentikan oleh Tesla awal pekan lalu. Ia mengklaim, dirinya diejek pegawai laki-laki.

Vandermeyden menganggap perusahaan Elon Musk itu telah gagal mengatasi keluhannya tentang pelecehan. Terlebih, ia merasa nilai gaji yang diberikan untuknya dan pegawai lain tak setara.

"Sangat mengejutkan bahwa hal-hal semacam ini masih terjadi," tutur Vandermeyden dalam wawancaranya.

Tesla pun mengonfirmasi bahwa perusahaan memang telah memecat Vandermeyden. "Perusahaan telah menyelidiki tuduhan yang dilontarkan karyawan tersebut dengan bantuan pakar pihak ketiga yang netral. Kesimpulannya, tuduhan itu tak benar," kata juru bicara Tesla.

Perusahaan juga menambahkan, "Vandermeyden telah berulang kali menerima perlakuan khusus (dari perusahaan) dengan mengorbankan orang lain, tetapi ia tetap memilih mengejar keadilan dengan menuntut Tesla dan secara salah, ia menyerang perusahaan kami di media cetak."

Kemudian, dikatakan pula oleh sang juru bicara, setelah perusahaan mempertimbangkan berbagai hal, termasuk klaim yang tidak sah, Tesla mantap memberhentikan Vandermeyden.

Kuasa hukumnya yang bernama Therese Lawless pun bereaksi. "Ini benar-benar kabar yang mengejutkan bagi AJ (Vandermeyden), ia sangat terpukul," kata Lawless.

Lawless melanjutkan, sebenarnya gugatan Vandermeyden berupaya untuk membuat lingkungan kerja Tesla menjadi lebih nyaman dan adil.

"Seseorang (di dalam perusahaan) sedang memberi peringatan pada karyawannya, jika mereka bicara tentang masalah perusahaan, mereka bakal dipecat," tuturnya saat dimintai pendapat mengenai pemecatan itu.

(Tin/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya