3 Tahun Rilis, Google Glass Akhirnya Dapat Update Perdana

Kacamata pintar besutan Google ini baru saja mendapatkan update perdanaya.

oleh Jeko I. R. diperbarui 22 Jun 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2017, 21:00 WIB
Perselingkuhan Bos jadi Biang Keladi Gagalnya Google Glass?
Menurut hasil penulusuran jurnalis New York Times Nick Bilton, Sergey Brin adalah orang yang bertanggung jawab atas gagalnya Glass.

Liputan6.com, Mountain View - Bagi sebagian orang, Google Glass mungkin adalah perangkat gagal. Namun, jangan salah kaprah. Buktinya, Google masih perhatian dengan kacamata pintarnya ini. Raksasa teknologi itu bahkan baru saja menggulirkan update perdana untuk Google Glass.

Update tersebut berupa perbaikan bug dan performa. Tak cuma itu, update juga membuat koneksi Bluetooth kacamata pintar ini semakin kencang, sehingga bisa dipasangkan dengan keyboard dan mouse nirkabel. Demikian dilansir Mashable pada Kamis (22/6/2017).

Tidak jelas alasan Google akhirnya merilis update untuk Google Glass. Padahal, proyek kacamata pintar ini tidak mendapat tanggapan positif dari pengguna. Bahkan, Google telah menghentikan informasi terkait Google Glass lewat akun media sosial.

Pada Desember 2015, Google sempat dikabarkan akan menggarap penerus Google Glass. Kabar tersebut terungkap dari sebuah foto yang diduga merupakan penampakan seri terbaru Google Glass di internet.

Menurut laporan CNET, foto tersebut memperlihatkan kerangka Google Glass terbaru dengan julukan 'GG1' yang tengah ditinjau oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC).

Seperti diketahui, Google memang tengah mengajukan permohonan ke komisi tersebut demi mencapai keputusan, jika memang inovasi terbaru dari Google Glass tersebut bisa dipasarkan.

Google Glass teranyar seharusnya dipasarkan pada 2016. Diungkap, Google Glass terbaru memiliki bentuk prisma yang lebih besar, berbalut desain material yang lebih kokoh, dan bakal disokong dengan prosesor Intel Atom.

Sebelumnya, Google Glass yang disebut ke dalam sebuah proyek baru bernama Project Aura ini rencananya sempat dikembangkan menjadi tiga versi wearable device baru. Namun, ada kemungkinan perangkat itu dapat digabungkan menjadi dua versi saja.

Versi pertama kemungkinan besar akan menyasar pengguna korporasi. Untuk itu, versi ini disebut akan dilengkapi dengan layar, sedangkan versi kedua ditujukan untuk pengguna aktif. Versi ini dikabarkan tak memiliki layar dan bergantung pada audio saja.

Kendati demikian, sampai saat ini belum ada informasi resmi dari Google mengenai pengembangan Project Aura. Pasalnya, masih diperlukan waktu untuk mengetahui teknologi wearable device seperti apa yang sedang dikembangkan oleh Project Aura.

(Jek/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya