Vivo Resmi Perkenalkan Pemindai Sidik Jari pada Layar Smartphone

Pertama di dunia, Vivo resmi memperkenalkan pemindai sidik jari pada layar smartphone

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Jun 2017, 21:31 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2017, 21:31 WIB
Pertama di Dunia, Vivo Resmi Perkenalkan Pemindai Sidik Jari pada Layar Smartphone. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar
Pertama di Dunia, Vivo Resmi Perkenalkan Pemindai Sidik Jari pada Layar Smartphone. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Shanghai - Seperti dilaporkan sebelumnya, Vivo digadang-gadang akan menjadi perusahaan pertama yang memperkenalkan pemindai sidik jari tepat pada layar smartphone. 

Laporan itu terbukti benar karena perusahaan memperkenalkan teknologi ini di ajang Mobile World Congress (MWC) Shanghai 2017. Teknologi yang diberi nama Under Display Fingerprint Scanning Solution ini diklaim menjadi yang pertama diperkenalkan ke publik oleh perusahaan smartphone. 

Menurut Innovation Product Manager Vivo, Jay Hong, kehadiran teknologi ini tak lepas dari penggunaan teknologi pemindai sidik jari kapasitif yang sudah mencapai batasnya. Maka itu, Vivo memilih untuk menawarkan sebuah terobosan baru. 

"Lalu, yang kami pikirkan adalah membuat pemindai sidik jari tanpa tombol. Oleh sebab itu, kami mengembangkan pemindai sidik jari yang dibenamkan tepat pada layar smartphone," ujarnya saat mengungkap teknologi anyar ini di Shanghai, Rabu (28//2017). 

Under Display dirancang berdasarkan teknologi sensor pemindai sidik jari milik Qualcomm. Memanfaatkan teknologi ultrasonik, sensor ini dibuat menembus layar OLED guna mengenali sidik jari pengguna. 

"Dengan menggunakan karakteristik teknologi ultrasonik, pemindai sidik jari ini juga memiliki kemampuan lebih baik dibanding teknologi kapasitif atau optikal yang digunakan pada kebanyakan teknologi pemindai sidik jari sekarang," tuturnya menjelaskan. 

Beberapa kemampuan tersebut adalah pemindai sidik jari ini dapat digunakan ketika perangkat dalam keadaan basah atau berdebu. Tak hanya itu, saat tangan pengguna basah, sensor dipastikan masih dapat mengenali sidik jari pengguna. 

"Mengingat tak lagi membutuhkan tombol fisik, terobosan ini memungkinkan smartphone memiliki screen to body ratio lebih besar. Bahkan, bukan tak mungkin pemindai sidik jari dapat diletakkan di bagian layar mana saja," paparnya melanjutkan. 

Tak hanya desain, penggunaan ultrasonik juga memungkinkan pemindai sidik jari ini dapat diperluas ke beberapa fungsi lain, bukan sekadar untuk membuka perangkat.

Di ajang MWC Shanghai 2017 ini Vivo turut memperkenalkan DSP Photograhpy Solution yang menjanjikan tangkapan gambar lebih apik. Selain itu, perusahaan juga memperkenalkan teknologi anyar untuk chip decoding DAC. 

(Dam/Why)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya